Berdasarkan atas objek pengkajiannya, sejarah sastra mempunyai ruang lingkup yang cukup beragam. Keberagaman tersebut sebagai berikut.
1. Dari sudut perkembangan kesusastraan suatu bangsa, terdapat sejarah perkembangan kesusastraan berbagai bangsa di dunia. Seperti : sejarah sastra Indonesia, Jepang, Amerika.
2. Dari sudut perkembangan kesusastraan suatu daerah, ada sejarah sastra daerah. Seperti : Sastra Minangkabau, Sastra Aceh, Batak, dll.
3. Dari sudut perkembangan kebudayaan, ada sejarah sastra pada masa kuatnya kebudayaan tertentu. Seperti : sejarah sastra klasik, sejarah sastra zaman melayu.
4. Dari sudut perkembangan genre, jenis, atau ragam karya sastra. Seperti : sejarah perkembangan puisi, novel, cerpen.
Menurut A. Teeuw, masih banyak yang harus dilakukan oleh para peneliti sejarah sastra Indonesia. Pengkajiannya dapat bertolak belakang dari berbagai sudut yang dapat menggambarkan perkembangan sejarah sastra Indonesia. Berikut cara pengkajiannya.
1. Pengkajian Genetik atau Pengaruh Timbal Balik Antarjenis Karya Sastra
2. Pengkajian Intertekstual Karya Individu
3. Pengkajian Resepsi Sastra oleh Pembaca
4. Penelitian Sastra Lisan
5. Pengkajian Sastra Indonesia dan Sastra Nusantara
SEJARAH SASTRA DALAM LINGKUP ILMU SASTRA
Ilmu sastra adalah ilmu yang mempelajari sastra dengan berbagai ruang lingkup dan permasalahannya. Di dalamnya terdapat tiga disiplin ilmu sastra, yaitu teori sastra, sejarah sastra, dan kritik sastra. Ketiga disiplin ilmu sastra tersebut, saling terkait, tidak dapat dipisahkan.
Teori sastra dan sejarah sastra. Di dalam teori sastra antara lain dikemukakan bahwa karya sastra bersumber dari fenomena kehidupan masyarakat, karenanya karya sastra pada masa tertentu memuat fenomena kehidupan masyarakat pada masa tertentu pula.
Teori sastra dan kritik sastra. Kritik sastra adalah ilmu sastra yang memberikan masukan kepada penulis maupun pembaca mengenai kekuatan, kelemahan, dan keunggulan karya sastra tertentu. Bagi penulis, kritikus sastra berfungsi sebagai pemberi masukan untuk penyempurnaan karya sastra yang dihasilkannya, untuk kesempurnaan karya sastra yang dihasilkannya: Bagi pembaca, kritikus sastra berfungsi sebagai pemberi penjelasan tentang karya sastra tertentu sehingga karya sastra yang tidak dipahami pembaca menjadi sesuatu yang bermakna.
Ketiga titik yang menghubungkan antarkomponen ilmu sastra merupakan titik yang membangun segi tiga sebagai bangunan ilmu sastra. Artinya, ketiga sisi sastra saling mendukung di dalam pemahaman/ pengkajian ilmu sastra.
19 komentar:
NAMA:MEIS POLLATU
NIM :2004-35-161
NAMA:FRANSISKA AUKOLY
NIM: 2004-35-019
NAMA:HERTIN LEIWAKABESSY
NIM:2006-35-018
NAMA :FENCE POCERATTU
NIM :2006-35-019
NAMA :JUNET RAHANRA
NIM ;2006-35-014
NAMA: RISMA WENNO
NIM: 2006-35-015
NAMA: RESMINI
NIM: 2006-35-045
NAMA:KETERINA TUHUTERU
NIM: 2006-35-029
NAMA:MULIANA
NIM:2006-35-013
NAMA:HASNA LA DONDO
NIM:2005-35-060
NAMA : LEISLI SAPULETTE
NIM : 2008-35-038
NAMA : RUTH HEHAKAYA
NIM : 2008-35-028
NAMA : ENGGELINA RAUBUN
NIM : 2008-35-039
nama : FARID LATIF
NIM : 2008 - 35 -030
JiKa sastra Indonesia adalah sastra yang lahir setelah lahirnya sumpah pemuda pada tahum 1928. lalu bagaimana dengan novel layar terkembang dan salah asuhan yang lahir sebelum itu. sepertinya harus dipertanyakan lagi statusnya sebagai bagian dari sastra Indonesia atau sastra Melayu
NAMA : RAMAYLA
NIM : 2008-35-046
NAMA : LESLYE LATUKOLAN
NIM : 2008-35-001
Sitti Nur A Mandar
NIM : 2008-35-062
Nama:Angela s.Molly
Nim :2007-35-073
Nama:Angela s.MOlly
Nim :2007-35-o73
Posting Komentar