Jumat, 06 Agustus 2010

PETUNJUK PELAKSANAAN UAS SEMESTER PENDEK

SEJARAH SASTRA

MATERI MATA KULIAH INI PADA SELASA, 10 AGUSTUS 2010, PADA SAAT PERSENTASI KELOMPOK ANGKATAN 70, 80, DAN 2000.

PROYEK AKHIR DIKUMPULKAN PADA RABU, 11 AGUSTUS 2010 DI KAMPUS PGSD PKL. 14.00 - 15.30 WIT, DAN KETERLAMBATAN PENGUMPULAN PROYEK INI MENJADI TANGGUNG JAWAB MASING-MASING PESERTA KULIAH DAN KELOMPOK SERTA TIDAK DIBERIKAN WAKTU TAMBAHAN

PENGERJAAN SOAL UAS DENGAN MEMPERHATIKAN BEBERAPA HAL DI BAWAH INI :
HASIL PENGERJAAN SOAL UAS DIKUMPULKAN JUMAT, 13 AGUSTUS 2010 MULAI PKL. 10.00 - 14.00 WIT, DAN TIDAK MENERIMA PENGUMPULAN SUSULAN

PROYEK KELOMPOK YANG SEKALIGUS JUGA PROYEK PRIBADI DARI TIAP PESERTA MATA KULIAH BAHAN KAJIAN DENGAN SOAL SEBAGAI BERIKUT :
SOAL UAS :
KARYA SASTRA TERSEBUT TERMASUK DALAM PENGGOLONGAN ANGKATAN ?

SEBUTKAN DAN JELASKAN CIRI-CIRI ANGKATAN YANG DAPAT DILIHAT PADA KARYA SASTRA TERSEBUT
SEBUTKAN PERISTIWA-PERISTIWA PENTING YANG TERJADI SAAT PEMBUATAN KARYA YANG MUNGKIN SAJA MENJADI INSPIRASI DARI LAHIRNYA KARYA

APAKAH ADA HUBUNGAN ANTARA LATAR BELAKANG PENGARANG ATAU PENCIPTA KARYA DENGAN KARYA TERSEBUT ( BAHASA, GAYA PENGUNGKAPANNYA,LATAR BELAKANG PENDIDIKAN)

TEORI SASTRA

MATERI MATA KULIAH INI PADA RABU, 11 AGUSTUS 2010,UNTUK ALIRAN KARYA SASTRA

PELAKSANAAN UAS AKAN DILAKSANAKAN SECARA LISAN DAN WAKTU PELAKSANAANNYA    AKAN DITENTUKAN KEMUDIAN
BAHAN SOAL UAS AKAN DIAMBIL DARI HASIL ANALISIS NOVEL YANG TELAH DITETAPKAN     UNTUK MASING-MASING PESERTA
KISI-KISI MATERI :
1. FUNGSI SASTRA
2. MANFAAT SASTRA
3. UNSUR-UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYA SASTRA
4. RUANG LINGKUP SASTRA : SEMESTA, KARYA SASTRA, PENGARANG DAN PEMBACA

DIHARAPKAN SETIAP PESERTA DAPAT MEMBACA ISI NOVEL YANG TELAH DITETAPKAN    DENGAN MEMPERHATIKAN KISI-KISI MATERI DIATAS
PELAKSANAAN UAS DIMULAI PKL. 13.30 - SELESAI DAN MASING-MASING PESERTA DIBERIKAN WAKTU UJIAN 5 - 10 MENIT.

     

         

        


          

Rabu, 04 Agustus 2010

kenangan cintaku di Tihulesy ( 17 mey 2010 )

“Kenangan Cintaku di Tihulesy “ 17 mey 2010

Kenangan yang terhanyut oleh arus waktu
Yang telah membawanya pergi jauh
Ternyata masih terkunci rapat di sini

Mengapa kengangan itu bagai sebuah pahatan dipohon
Yang kan slalu terukir hingga di ujung waktu?
Bagai kristal yang sekali jatuh......... hanya menyisahkan kepingan kepedihan
Dan luka sayatan yang teramat sangat

Oh Tuhan........... hapuskan semua kenangan itu
Seperti ombak-Mu yang Kau hempaskan di pesisir pantai
Menghapus bersih bangunan kastil dari pasir yang telah indah terbangun
Terganti akan keindahan isi laut-Mu
Dan biarkan aku mengambil kerang terindah-Mu
Kan kutiup dengan penuh harapku

Mengenalmu adalah satu warna,...... memaknai hadirmu pun adalah warna
Warna-warni saat benak dan pikirku penuh oleh namamu

Di pasir itu kulukis wajahmu, kadang hilang tersapu ombak
Kadang pula terhapus kepiting yang lalu lalang

Sejauh mana ku sanggup berlari menjahuimu............
Terengah lelah sepi dan gundah







Untuk-Mu sayangku




Karya

Agustinus, Edwin. Besitimur

Senin, 02 Agustus 2010

Angkatan 1980
Karya sastra di Indonesia pada kurun waktu setelah tahun 1980, ditandai dengan banyaknya roman percintaan, dengan sastrawan wanita yang menonjol pada masa tersebut yaitu Marga T. Karya sastra Indonesia pada masa angkatan ini tersebar luas diberbagai majalah dan penerbitan umum.
Beberapa sastrawan yang dapat mewakili angkatan dekade 1980-an ini antara lain adalah: Remy Sylado, Yudistira Ardinugraha, Noorca Mahendra, Seno Gumira Ajidarma, Pipiet Senja, Kurniawan Junaidi, Ahmad Fahrawie, Micky Hidayat, Arifin Noor Hasby, Tarman Effendi Tarsyad, Noor Aini Cahya Khairani, dan Tajuddin Noor Ganie.
Nh. Dini (Nurhayati Dini) adalah sastrawan wanita Indonesia lain yang menonjol pada dekade 1980-an dengan beberapa karyanya antara lain: Pada Sebuah Kapal, Namaku Hiroko, La Barka, Pertemuan Dua Hati, dan Hati Yang Damai. Salah satu ciri khas yang menonjol pada novel-novel yang ditulisnya adalah kuatnya pengaruh dari budaya barat, di mana tokoh utama biasanya mempunyai konflik dengan pemikiran timur.
Mira W dan Marga T adalah dua sastrawan wanita Indonesia yang menonjol dengan fiksi romantis yang menjadi ciri-ciri novel mereka. Pada umumnya, tokoh utama dalam novel mereka adalah wanita. Bertolak belakang dengan novel-novel Balai Pustaka yang masih dipengaruhi oleh sastra Eropa abad ke-19 dimana tokoh utama selalu dimatikan untuk menonjolkan rasa romantisme dan idealisme, karya-karya pada era 1980-an biasanya selalu mengalahkan peran antagonisnya.
Namun yang tak boleh dilupakan, pada era 1980-an ini juga tumbuh sastra yang beraliran pop, yaitu lahirnya sejumlah novel populer yang dipelopori oleh Hilman Hariwijaya dengan serial Lupusnya. Justru dari kemasan yang ngepop inilah diyakini tumbuh generasi gemar baca yang kemudian tertarik membaca karya-karya yang lebih berat.
Ada nama-nama terkenal muncul dari komunitas Wanita Penulis Indonesia yang dikomandani Titie Said, antara lain: La Rose, Lastri Fardhani, Diah Hadaning, Yvonne de Fretes, dan Oka Rusmini.

Penulis dan Karya Sastra Angkatan 1980 - 1990an
• Ahmadun Yosi Herfanda
o Ladang Hijau (1980)
o Sajak Penari (1990)
o Sebelum Tertawa Dilarang (1997)
o Fragmen-fragmen Kekalahan (1997)
o Sembahyang Rumputan (1997)

• Y.B Mangunwijaya
o Burung-burung Manyar (1981)
• Darman Moenir
o Bako (1983)
o Dendang (1988)
• Budi Darma
o Olenka (1983)
o Rafilus (1988)
• Sindhunata
o Anak Bajang Menggiring Angin (1984)
• Arswendo Atmowiloto
o Canting (1986)
• Hilman Hariwijaya
o Lupus - 28 novel (1986-2007)
o Lupus Kecil - 13 novel (1989-2003)
o Olga Sepatu Roda (1992)
o Lupus ABG - 11 novel (1995-2005)
• Dorothea Rosa Herliany
o Nyanyian Gaduh (1987)
o Matahari yang Mengalir (1990)
o Kepompong Sunyi (1993)
o Nikah Ilalang (1995)
o Mimpi Gugur Daun Zaitun (1999)
• Gustaf Rizal
o Segi Empat Patah Sisi (1990)
o Segi Tiga Lepas Kaki (1991)
o Ben (1992)
o Kemilau Cahaya dan Perempuan Buta (1999)
• Remy Sylado
o Ca Bau Kan (1999)
o Kerudung Merah Kirmizi (2002)
• Afrizal Malna
o Tonggak Puisi Indonesia Modern 4 (1987)
o Yang Berdiam Dalam Mikropon (1990)
o Cerpen-cerpen Nusantara Mutakhir (1991)
o Dinamika Budaya dan Politik (1991)
o Arsitektur Hujan (1995)
o Pistol Perdamaian (1996)
o Kalung dari Teman (1998)

Aliran Angkatan 80
Romantisme dan idealisme,
Namun yang tak boleh dilupakan, pada era 80-an ini juga tumbuh sastra yang beraliran pop (tetapi tetap sah disebut sastra, jika sastra dianggap sebagai salah satu alat komunikasi), yaitu lahirnya sejumlah novel populer yang dipelopori oleh Hilman dengan Serial Lupus-nya. Justru dari kemasan yang ngepop inilah diyakini tumbuh generasi gemar baca yang kemudian tertarik membaca karya-karya yang lebih "berat".


Nama : 1. Elva Ferdinandus (2005-35-116)
2. Resmini (2006-35-045)
3. Ruth Hehakaya (2008-35-028)
4. Fence Poceratu (2006-35- 019)

Jumat, 30 Juli 2010

tugas mid SP teori sastra

TUGAS MIT Semester Pendek
TEORI SASTRA


Judul : Cinderela in Paris
Karangan : Sari Musdar
Penerbit : Human Books
Jumlah halaman : 293 Halaman
Isi : 286 Isi
Nama : Jolanda C Kewere
Nim : 2008-35-035


FAKULTAS KEGURUAN dan ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI BAHASA dan SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2010


Unsur intrinsik terdiri dari :
- Plot : jalan cerita atau runtutan peristiwa
- Tema : gagasan sentral, ide pokok, atau inti cerita
- Latar atau setting : tempat, waktu dan suasana dari sebuah cerita
- Penokohan/karakteristik (perwatakan) : sifat seseorang
- Sudut pandang : teknik, cara pengarang dengan menggunakan gaya bahasa
tertentu.



• SINOPSIS

Cinderella In Paris
Sepenggal Kisah si pejuang cinta

Di usianya yang menginjak dua puluh delapan tahun, Saras Ratiban baru menyadari status single ternyata kurang menguntungkan di masyarakat Indonesia. Berdasarkan fakta temuannya itu dan data statistic usia menikah di keluarganya, takut dicap perawan tua, Saras berusaha dengan segala cara, baik cara yang masuk akal yang Ia pelajari dari majalah-majalah wanita maupun cara-cara yang di luar nalarnya sebagai perempuan yang selalu berpikir logis.
Tiga tahun setelah usahanya yang cukup gigih tanpa ada tanda-tanda keberhasilan, dia berada dalam puncak kejenuhan. Saras memutuskan untuk memulai perjalanan sebagai backpacker ke Eropa bersama sahabat yang baru dikenalnya satu tahun terakhir di tempat kursus. Perjalanan itu benar-benar intermeso dalam hidupnya yang menyenangkan dan penuh pertualangan, setidaknya sebelum sahabatnya Vany berubah menjadi frenemy,teman tapi musuh. Di tengah kesedihan karena dikhianati seseorang yang selama setahun menjadi tempat curhatnya itu, secara tidak sengaja saat berusaha menghindar dari kejaran pelukis jalanan di Montmartre, dia melakukan tindakan nekat yang membuatnya bertemu dengan Stephane.
Tekanan sosial yang sangat tinggi di Indonesia pada perempuanusia 30-an yang belum menikah, kisah cinta yang berliku-liku dan bertemu beberapa lelaki yang hanya menambah kekecewaanya akan cinta serta harapannya yang tidak kunjung menjadi kenyataan, membuat Ia nyaris mencoba bunuh diri.
Hingga akhirnya Saras belajar untuk pasrah dan ikhlas, dan sadar, sama seperti kesalahan yang banyak dilakukan perempuan. selama ini dia mengejar hubungan hanya karena impian ingin segera menikah dan melenyapkan status “perawan tua” dan bukannya karena ingin mengejar kebahagiaan sejati. Di saat kepasrahan yang dalam, semangat menikmati hidup dan memahami arti kebahagiaan sejati itulah, Ia bertemu dengan lelaki dari masa lalunya. Lelaki yang akhirnya Ia sadari telah dikirim Tuhan untuk menjadi pasangan hidupnya. Kebahagiaan yang selama ini dia nanti-nantikan akhirnya datang juga. Saras menikah dengan Stephane saat 7 bulan yang lalu ketika bertemu di taman Parc de Sceaux.



Alur atau Plot
Alur yang terdapat dalam novel Cinderella in Paris adalah : alur maju
Disini menggambarkan kisah perjuangan cinta seorang wanita muda yang Tomboy (Saras Ratiban). Usia yang ke-28 membuat Saras terkejut karena belum mendapat pendamping hidup. Wajah dan penampilan awet mudanya membuat dia alpa dalam melihat usia. Dalam pencarian cintanya banyak sekali usaha-usaha yang dilakukan mulai dari membaca majalah-majalah wanita, cara berdandan, bagaimana berpenampilan menarik, sampai mengikuti saran-saran tentang membina hubungan, bagaimana cara mendapat dan menemukan jodoh, serta segala informasi tentang pria.
Perkenalan demi perkenalan sampai pada kencanpun Saras selalu gagal. Pada suatu ketika Saras ingin menjenguk kakaknya di Paris, tapi karena sahabat barunya Vany ingin ikut, maka Saras pun mengubah rencana untuk mengunjungi Belanda, Brussel dan Jerman. Dalam pesawat yang ditumpanginya, Ia bertemu dengan pria bule dari New Zealand (Andrew) yang baik hati dan cepat akrab. Di Belanda banyak sekali pria-pria bule yang sangat dekat dengan mereka berdua terutama Saras. Salah satunya Anthony (Los Angels). Setelah di Belanda Saras dan Vany pergi ke Brussel.setelah sampai mereka pun jalan-jalan di taman bersama Faridi lelaki asal Afganistan kenalan mereka saat di dalam kereta. Hal yang sama selalu dilakukanya bersama pria-pria yang baru dikenalnya di Brussel.
Beberapa kemudian Saras ke Prancis bertemu kakaknya. Ketika Saras naik metro ke rumah kakaknya, Ia bertemu dengan Stephane. Pertemuan ini membuatku senang karena tanpa kesengajaan kita selalu bertemu. Saras pun diajaknya jalan-jalan. Mereka kelihatan mesra dan serasi sekali. Dan ternyata Saras jatuh hati kepada Stephane.
Saras kembali lagi ke Indonesia dan bekerja. Sejak april 2007 Saras mulai jarang berkomunikasi dengan Stephane ketika Dia tahu Saras gagal mendapat beasiswa kedutaan Prancis. Di Indonesia pun Saras terus melakukan PDKT dengan pria-pria bule maupun non bule. Setelah Saras selesai masa kontrak kerja, kedutaan Australia memberikan visa turis selama 3 bulan. Saras melakukan perjalanan dari Jakarta-Denpasar-Darwin. Setelah sampai dia pun menginap dirumah kakaknya (Melbourne). Disana dia berkencan dengan 6 pria yang masuk dalam situsnya. Awal kencan sangat menarik, tapi pada akhirnya semua pria yang berkencan dengannya tak ada kabar sama sekali & mengecewakan.
Saras kembali ke Granada untuk menjejakkan kakinya di Universitas de Granada selama 3 tahun. Saras tidak berharap lagi untuk bertemu dengan Stephane. Karena Stephane pasti sudah bekerja di konsultat Prancis di Hongkong. Saras sudah beberapa kali mengunjungi kafe tempat dia dan Stephane pertama kali bertemu. Unjung mata kanannya seperti melihat sosok Stephane berbelok dan menghilang dikerumunan jalan kecil. Tiba-tiba Saras ingin sekali ke Parc de Sceaux tempat dia terakhir kali bersama Stephane. Bergegas Saras berjalan kearah taman tersebut melintasi jalan Houdar. Sesampai disana Ia benar-benar ingin melupakan Stephane. Tetapi samar-samar Saras mendenar suara Stephane dari arah belakangnya. Penasaran Saras pun menoleh memastikan ini bukan halusinasinya. Tetapi dia bener-benar melihat sosok Stephane. Namun aku tidak terlalu yakin, karena mungkin saja ini terjadi karena aku belum bias melupakannya. Saras ?... Stephane memanggilku ? oh,,,tidak itu benar Stephane “gerutuku dalam hati” aku pun menoleh pelan-pelan kearah tersebut. Kupandangi pria itu,,,ingin rasanya ku peluk erat-erat, menaruh kepala ku dipundaknya dan tersenyum pada dunia. Tapi aku diam, tidak beranjak sedikitpun. Apakah dia masih menyimpan perasaan kepada ku ? setelah lebih dari 2 tahun tak pernah menghubungi ku. Air mata pun membasahi pipiku dan Stephanelah yang menghapusnya. Ternyata Stephane sedang mengikuti seminar Uni Eropa di Brussel dan menyempatkan untuk singgah di Paris 2 hari. Ternyat Stephane dating ke taman ini berharap ada keajaiban Tuhan untuk mempertemukan mereka. Dengan pertemuan inilah, akhirnya Saras menemukan cinta sejatinya. Mereka pun menikah dengan berpakaian ala Jawa dan hidup bahagia.



TEMA ……………
“ Kehidupan seorang perempuan yang beralih ke masa dewasa dalam usaha mencapai kebahagiaan “



LATAR atau SETTING …………..
1. Rumah Saras (Bab I paragraph 2)
Saras mulai curiga muka baby facenya akibat kutukan lagu forever young sering dia nyanyikan berulang-ulang dengan lantang di kamar sambil memegang sapu lidi sebagai mikrofon dan berjingkrak-jingkrak diatas tempat tidur.
2. Kantornya Saras (Bab I paragraph 10)
Saras mencongokkan kepala dari lubang kaca ukuran 30x30 cm dipintu kantor.
3. Kampus UNPAD (Bab 2 paragraf 28)
Tanggal 28 Agustus Saras ke kampus untuk pertama kalinya melakukan registrasi ulang.
4. Tempat kost I (Bab 2 paragraf 54)
Selesai kuliah hokum adat, Saras bergegas ke tempat kost yang lama di Dago Timur untuk membereskan kamarnya, tetapi sudah kosong
5. Desa Pasigaran Sumendang (Bab 2 paragraf 62)
Program KKN di desa-desa sekitar kabupaten Bandung. Saras masuk dalam grup untuk penempatan di desa pasigaran. Kelompoknya terdiri dari beberapa mahasiswa MIPA


6. Rumah Pak Kuwu kepala desa (Bab 2 paragraf 66 baris 4,5)
Mahasiswa perempuan menumpang tidur disalah satu kamar. Kemudian mandi, buang hajat dan sarapan pagi semuanya di rumah pak Kuwu
7. Tempat kost II (Bab 2 paragraf 96)
Banu meminjam buku catatan dari Saras, Saras memberikannya dengan catatan Banu harus mengembalikannya entar sore.
8. Di dalam pesawat KIM 810 (Bab 3 paragraf 28)
a. Saras dan temanya Vany melakukan perjalanan dari Cingkareng menuju Belanda. Vany memilih duduk didepan jendela, karena dia yang memesan tempat duduk, sedangkan Saras duduk di kursi tengah, bersebelahan dengan bapak separuh baya.
b. Pertemuan antara Saras, Vany dan Andrew (New Zealand)sebelum berpisah mereka foto bersama
9. Hotel Avenue Amsterdam (Bab 4 paragraf 27 baris terakhir)
Akhirnya mereka pun mendapatkan hotel ini setelah berjam-jam mencari tempat peristirahatan. Mereka pun mengguyurkan tubuh lelah dengan air hangat, meluruskan punggung mereka dan merasakan nyamanya satu kamar
10. Kafe Harf (Bab 4 paragraf 30-40)
Perkenalan antara Harf penjaga kafe dengan Saras dan Vany ketika diajak minum teh mint gratis
11. Stasiun Marne La Valee (Bab 6 paragraf 14)
Pertemuan antara Saras, Vany dengan keluarga Saras (kakak perempuan) yang sudah menunggu
12. Rumah keluarga Stefano (Bab 7 paragraf 69)
Saras makan bersama keluarga Stefano, kakak perempuannya, keponakannya Nolan dan ibunya Stefano pada pukul 7 malam
13. lantai 1 gedung “ Jakarta Eye Center “ (Bab 9 paragraf 4 baris 7&8)
jam 16.00 aku sudah terbaring diruang operasi. Walaupun aku sudah dibius beberapa kali di mataku, badanku menggigil karena gagal memerangi rasa takut
14. Mall Pondok Indah (Bab 9 paragraf 12&13)
Pukul 18.20 aku akan berkencan dengan Stefano. Aku sudah sampai didepan pronto. Aku melangkah dengan hati-hati dan perlahan supaya tidak tersandung karena sudah ku lepaskan kaca mata minus 4 ku.
15. Rumah Bu Sito, tempat penyembuhan (Bab 9 paragraf 22)
Saat aku tiba dirumahnya bu Sito, sudah banyak pasien yang kebanyakan ibu-ibu duduk di kursi plastik yang dijajarkan rapi di garasi
16. Lobby Pacific Place (Bab 111110 paragraf 14,16)
Jam 17.30 di hari sabtu aku sudah tiba di Lobby yang megah dan mewah tersebut.tiba-tiba telefon selulerku berbunyi. Ternyat Philips menelefonku. Ketika aku melihat kedepan ternyat kita saling berhadapan
17. Kafe Pisa Citos (Bab 10 paragraf 24)
Pertemuan kedua antara aku dan Philips
18. Jalan Ligon, pusat Melbourne (Bab 11 paragraf 42)
Kencan pertama Saras dan Joe sekaligus makan malam bersama
19. Pantai Port Melbourne (Bab 11 paragraf 64)
Dia mengajakku menghabiskan siang yang panas menyengat di pantai Port Melbourne. Pantai yang mengobati kerinduannya pada keluarganya
20. Restouran Nando (Bab 11 paragraf 69)
Kami makan atau menikmati ayam pedas bumbu Portugis dengan bubuk peri-peri merica yang berhasil membuat lidahku bergoyang-goyang
21. Stasiun kereta Sout Yarra (Bab 11 paragraf 70)
Disinilah Saras dan Andrew bertemu
22. Lobby Hotel Crown (Bab 11 paragraf 117)
Kami melihat pertunjukan lampu hias bertema natal yang dipamerkan 2 jam sekali
23. Sante Buffet (Bab 11paragraf 117)
Saras dan Andrew makan siang bersama
24. Melbuorne Aquatic jalan Flinder (Bab 12 paragraf 27)
Josh Scolari mengajak Saras kencan, melihat atraksi penguin dan ikan-ikan laut khas Australia
25. Taman Royal Botanic (Bab 12 paragraf 40)
Pertemuan berikutnya Saras dan Josh menonton film
26. Granada, Rheims Prancis (Bab 15 paragraf 21)
2 Universitas yang aku tempuh saat kuliah 4 semester
27. Tokoh parfum “Sephora” (Bab 16 paragraf 3-4)
Saras ditawarkan bekerja di toko ini oleh teman kakaknya di BTS dulu, yang sekarang menjadi menejer di toko tersebut
28. Taman Parc de Sceaux (Bab 16 paragraf 34-40)
Saras menghirup dalam-dalam setiap kubik oksigen Parc de Sceaux karena ini adalah yang terakhir Saras melihat taman tersebut. Dan disinilah Saras bertemu Stephane lelaki yang sangat dia cintai.



Penokohan dan Perwatakan ………..

1. Saras Ratiban (baik hati, polos, tomboy, kurang percaya diri)
- Tomboy (Bab 1 paragraf 7 baris 5); Saras lebih senang bermain bola dan kejar-kejaran polisi dari pada bermain boneka
- Kurang percaya diri (Bab 1 paragraf 12 baris 4); manis ? citraku sebagai Saras Ratiban sama sekali jauh dari kesan perempuan manis yang diidam-idamkan banyak pria
- Polos (Bab 1 paragraf 15 baris 2); sebenarnya tampilan gue lumayan manis loh? Gue ngga gemuk, ngga berkawat gigi, kulit kuning langsat tanpa jerawatan. Kalau senyum manis jua
2. Mbak Narandita,kakak ke-2 Saras (baik hati, Bab 1 paragraf 22 baris 2&3)
Kakak kedua ku itu adalah : fashion stylist ku sejak aku menginjak remaja. Mbak tahu persis pakaian seperti apa yang bias membuat ku lebih menarik
3. Fina & Tiwi (sahabat Saras); kurang berperan
4. Vany, sahabat baru Saras di tempat kursus Prancis di CCF (awalnya baik namun licik)Bab 7 paragraf 49
Sudah dicomblangi dengan Harf, masih saja agresif menggoda Tony di pagi hari setelah berkencan dengan Harf. Di Bossel dia menggoda Ahmad&Sant yang mendekati ku
5. Ibu Saras (baik hati dan tetap pendirian) Bab 2 paragraf 24 ; ibu tidak mau tahu pokoknya kamu harus cari pria Jawa. Jangan menyerah dulu sebelum berusaha
6. Anneke, mahasiswa Universitas Amsterdam. (seorang kasir yang baik hati dan ramah) Bab 4 paragraf 6 baris 5; gadis ini tahu dengan tepat dimana Hostel Bob berada. Bahkan tanpa diminta dia pun menggambarkan denah dari kafe ini ke Hostel Bob
7. Bungky, temannya Saras waktu KKN (baik hati, pejuang) Bab 2 paragraf 83. Selesai Bungky menyanyi, dia menatap ku dengan penuh harapan untuk mendapatkan cinta ku
8. Bu Danti, manager keuangan dan administrasi (sedikit ramah&baik hati) Bab 3 paragraf 19 baris 8,9 ; ibu Danti berusaha menahanku dengan mengiming-iming kenaikan gaji dan ber4usaha agar Saras tidak keluar dari pekerjaannya
9. Remo (hijrah dari Mesir, baik hati) Bab 4 paragraf 38 ;Remo memandu kami menyusuri jalan kecil disamping Madame Tusaud dan mentraktir kami makan
10. Hraf, penjaga kafe (baik hati, menyukai vany) Bab 4 paragraf 30; Harf memberikan minuman the mint gratis kepada Saras dan Vany
11. Tony, seorang creative director diperusahan periklanann (baik hati, menyukai Saras) Bab 4 paragraf 85-89; Tony dan Saras asyik makan sereal sambil mengobrol tentang pekerjaan masing-masing, dan Tony merasa care dengan Saras
12. Ahmad, pemandu wisata (baik hati dan sedikit gombal) Bab 5 paragraf 16; dengan sukarela Ahmad menjadi pemandu wisata pribadi bagi Saras dan Vany. Dia mengajak kami ke salah satu objek wisata terkenal di Brussel, Granplace. Kemudian kami singgah di kedai kopi kuliner untuk mencicipi makanan Yunani, Maroko, Turki dan Mediterania
13. Takeshi, penumpang kereta trier (baik dan sedikit kegenitan) Bab 7 paragraf 47
14. Stefano (mantan pacar Saras, baik hati) Bab 7 paragraf 54-70; ketika bertemu Saras Stef langsung mencium pipi kiri kanan Saras dan membawanya ke rumah
15. Stephane (cepat akrab, baik hati&bersahabat) Bab 8 paragraf 63-70; stephane telah membantu Saras bebas dari Alex seorang pelukis jalanan. Stephane juga mengajak Saras pergi jalan-jalan ke tempat persembunyian di selatan Paris
16. Dokter Purba (ramah,baik hati) Bab 9 paragraf6-9; hmm,,,,nggak sakit, Cuma sebentar kata dokter menenangkan ku, jangan kedip dulu matanya, kata dokter setelah memasukin alat di kelopak
17. Bu Sito,seorang tukang pijit (baik hati, ramah) Bab 9 paragraf 35-36; aku seperti terhempas di tempat tidur saat mendengar suaranya yang lembut. Dia selalu ramah kepada setiap orang
18. Phillips, kenalan dari frenster (Bab 10 paragraf 7-11) awalnya baik tapi pada akhirnya hanya pria pecundang
19. Randy, kakak iparnya Saras (baik dan suka bercanda) Bab 11 paragraf 27-31
20. Joe, teman situsnya Saras waktu di Melbourne (baik dan nyambung) Bab 11 paragraf 35
21. Grant, teman kencan Saras yang ke-2 (baik dan sedikit nyambung)Bab 11 paragraf 47; Grant mengajak ku melihat kuda di Ranch dekat rumah ibunya, hiking di taman umum. Dia juga mempunyai hobi yang sama dengan ku
22. Xavier teman kencan ke-3 asal Spanyol (baik, memiliki pemikiran luas) Bab 11 paragraf 63
23. Andrew, teman kencan ke-4 (baik, perhatian, sopan) Bab 11 paragraf 71-112; hamper tidak ada tanda-tanda Ia menderita penyakit ADHD gangguan berupa kurangnya perhatian
24. Simon, teman kencan ke-5 (ramah kepada semua orang, lucu) Bab 11 paragraf 117
25. Josh Scolari (baik, romantis,tapi tidak tepati janji) Bab 12 paragraf 44&71-80’ Josh mengajak ku nonton di taman Royal. Dan ketika pulang Dia mengantar ku sampai di rumah. Sampai pada tanggal 25 Februari pukul 7 pagi di Southern Cross Josh mengingkari janjinya untuk ketemuan dan pergi ke Great Ocean bersama-sama
26. Miss Daisy, seorang instruktur tari (lembut, ramah) Bab 12 paragraf 15-18

27. Bu Sur 45 tahun, teman sekantornya Saras (cerewet, usil) Bab 13 paragraf 9; ah…anak-anak broken home biasanya sih nggak ada yang beres. Mungkin Nanit trauma menunda pernikahannya, padahal uda pacaran lama. Mungkin dikarenakan orang tuanya bercerai 5 tahun yang lalu. Bukan Cuma Nanit aku pun tidak luput dari ceritanya
28. Analiz Lopes Tugores, sahabat lamanya Saras yang baik hati (Bab 15 paragraf 22)
29. Louise & Marek, orang tuanya Stephane yang baik hati dramah



Sudut Pandang
Sudut pandang yang saya ambil; sudut pandang orang ke-3 yaitu serba tahu (diluar cerita). Karena di dalam judul novel Cinderella In Paris ini pengarang hanya memantau dari luar, kemudian pengarang menceritakan kisah kehidupan seorang wanita yang mencari cintanya, karena tidak mau dikatakan perawan tua karena sampai pada umur 28 tahun, belum-belum juga mendapatkan pasangan hidup. Disini pengarang menggambarkan bagaimana kita sebagai pembaca tidak boleh terlalu tergesa-gesa untuk mencari pasangan hidup, karena pada saat dan waktunya kita akan mendapatkan apa yang kita inginkan.

Kamis, 29 Juli 2010

Nama Kelompok Angkatan 2000 :
1. Leisli Sapulette (2008-35-038)
2. Risma Wenno (2006-35-015)
3. Hertin Leiwakabessy (2006-35-018)

ANGKATAN 2000

A. Latar Belakang Lahirnya Angkatan 2000
Setelah wacana tentang lahirnya sastrawan Angkatan Reformasi muncul,namun tidak berhasil dikukuhkan karena tidak memiliki ‘Juru bicara’ . Korrie Layun Rampan pada tahun 2002 melempar wacana tentang lahirnya sastrawan Angkatan 2000. Sebuah buku tebal yang diterbitkan oleh Gramedia,Jakarta tahun 2002,seratus lebih penyaiir,cerpennis,novelis,esais dan kritikus sastra dimasukan Korrie ke dalam Angkatan 2000,termasuk mereka yang sudah mulai menulis sejak tahun 1980-an,seperti Afrisal Malna,Abmadun Yossi Herfanda dan Seno Gumira Ajidarma. Serta yang muncul pada akhir tahun 1990-an seperti Ayu Utami dan Dorothea Rosa Herliany. Menurut Korrie,Afrisal Malna melansir estetik baru yang digali dari sifat missal benda-benda dan manusia yang dihubungkan dengan peristiwa tertentu dari interaksi missal.
Setelah terjadi reformasi,ruang gerak masyarakat pada awalnya merasa selalu dibekap dan terganjal oleh gaya pemerintahan Orde Baru yang represif tiba-tiba memperoleh saluran kebebasan yang leluasa.
Kesusastraan seperti dalam sebuah pentas terbuka dan luas. Para pemainnya boleh berbuat dan melakukan apa saja namun ada suasana tertentu yang mematangkannya. Angkatan 2000 adalah nama yang diberikan oleh Korrie Layun Rampan. Ada sejumlah pengarang yang melahirkan wawasan estetik baru pada tahun 1990-an dan tokoh-tokoh Angkatan ini adalah:
1. Afrisal Malna
2. Seno Gumira Ajidarma
3. Ayu Utami

B. Peristiwa-Peristiwa Penting Angkatan 2000
1. Terbitnya Jurnal Cerpen (2002),oleh Joni Ariadinata,dkk.
2. Lomba Sayembata Menulis Novel,Dewan Kesenian Jakarta (2003).
3. Festival Seni Surabaya (2005).
4. Kongres cerpen yang dilaksanakan secara berkala 2 tahun sekali.
5. Cybersastra.

C. Ciri-Ciri Angkatan 2000
1. Pilihan kata diambil dari bahasa sehari-hari yang disebut bahasa ‘kerakyatjelataan’.
2. Revolusi tipografi atau tata wajah yang bebas aturan dan cenderung ke puisi konkret.
3. Penggunaan estetika baru yang disebut “antromofisme” (gaya bahasa berupa penggantian tokoh manusia sebagai ‘aku lirik’ dengan benda-benda)
4. Karya-karyanya profetik (keagamaan/religius) dengan kecenderungan menciptakan penggambaran yang lebih konkret melalui alam.
5. Kritik social juga muncul lebih keras.

D. Penyair dan Karya-Karyanya
1. Afrisal Malna
Karya-karyanya adalah:
Sajak : a. Abad yang Berlari (1984)
b. Mitis-Mitis Kecemasan (1985)
c. Yang Berdiam dalam Mikropon (1990)
d. Arsitek Hujan (1995)
e. Kacung dari Taman (1999)
f. Yang tak Bersih (2000)

2. Seno Gumira Ajidarma
Karya-karyanya adalah:
Sajak : a. Granat dan Dinamit (1975)
b. Mati Mati Mati (1975)
c. Bayi Mati (1978)
Cerpen : a. Manusia Kamar(1987)
b. Saksi Mata (1994)
c. Sebuah Pertanyaan Untuk Cinta (1996)
d. Negeri Kabut (1996)
e. Atas Nama Cinta (1996)
f. Wisanneni Sang Buronan (2000)

3. Ayu Utami
Karya-karyanya adalah:
Novel :a. Zaman (2000)
b. Larung (lanjutan dari cerita Zaman)

4. Dorothea Rosa Herliany
Karya-karyanya adalah:
Puisi : a. Mimpi Gugur Daun Zaitun (1999)

5. Gustaf Sakai
Karya-karyanya adalah:
Puisi : a. Sangkar Daging (1997)
Novel : tembo ; Sebuah Pertemuan (2000)
Cerpen : a. Lelaki Bermantel
b. Perantau
c. Gadis Terindah
d. 707 Lidah Emas
e. Belatung
f. Hilangnya Malam
g. Jajak Yang Kekal
h. Kami Lepas Anak Kami
i. Tok Sakat
j. Kota Tiga Kota
k. Sumur
l. Stafani dan Stefanny

6. Djaenar Maesa Ayu
Karya-karyanya adalah:
Cerpen : a. Mereka Bilang Saya Monyet (2002)
b. Jangan Main-Main (dengan kelaminmu) (2004)
c. Cerita Cinta Pendek (2006)
d. Menyusu Ayah (20020
e. SMS (2001)
f. Nayla (2003)

7. Eka Kurniawan
Karya-karyanya adalah:
Novel : a. Cantik Itu Luka (2002)
b. Lelaki Harimau (2004)
Cerpen : Cinta Tak Ada Mati (2005)

8. Dewi Lestari
Karyanya : Supernova (2001)

9. Taufik Ikram Djamil
Karya-karyanya adalah :
Novel :Hempasan Gelombang (1999)

10. Korrie Layun Rampan
Karya-karyanya adalah :
Novel : Perawan (2000)

11. Habiburrahman El Shirazy
Karya-karyanya adalah :
a. Ayat-Ayat Cinta (2004)
b. Di atas Sejadah Cinta (2004)
c. Ketika Cinta Berbuah Surga (2005)
d. Pudarnya Pesona Cleopatra (2005)
e. Dalam Mihrab Cinta (2007)

12. Andrea Hirata
Karya-karyanya adalah :
a. Laskar Pelangi
b. Sang Pemimpi (2005)
c. Edensor (2007)
d. Maryamah Karpov (2008)
e. Padang Bulan (2010)
f. Cinta Dalam Gelas (2010)

Contoh karya sastra :
Negeri Bencana

alangkah giris lagu hujan, musim yang
terlalu cepat menyeberangi tanahtanah
pecah dan padang tandus. kunikmati
kehangatan rindu yang berhamburan
bersama uap hujan

tapi tak bisa kurasakan tanah bencana
mangkukmangkuk bubur diaaduk debu. Dan
burung bangkai yang tak sabar menunggu.

tak tak bisa kurasakan tubuh yang
gemetar. Tulangtulang gemerutuk dan
pasirpaasir yang tiba-tiba berdarah

dengarlah angin; ia tak lagi menerbangkan
debudebu, tapi bau daging saudaramu

[Dari : Mimpi Gugur Daun Zaitun, 1999].
ANGKATAN 70
1. LATAR BELAKANG
Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Dami N. Toda. Menurut Dami angkatan 70 dimulai dengan novel-novel Iwan Simatupang, yang jelas punya wawasan estetika novel tersendiri. Dalam angkatan 70-an mulai bergesernya sikap berpikir dan bertindak dalam menghasilkan wawasan estetik dalam menghasilkan karya sastra bercorak baru baik dibidang puisi , prosa maupun drama.

2. CIRI-CIRI ANGKATAN 70
Angkatan ini di dominasi oleh karya sastra puisi, prosa dan drama.

3. PENGARANG DAN PERISTIWA PENTING
Pada massa ini tidak ada peristiwa besar yang terjadi seperti pada angkatan 45 dan angkatan 66 tetapi bukan berarti sastra angkatan 70-an tanpa konsepsi. Konsepsi sastra masa ini dapat di katakan sebagai “protes” terhadap kepincangan-kepincangan masyarakat pada awal industrialisasi. Konsepsi ini dituangkan dalam karya-karya penuh eksprimen baik dalam bentuk maupun bahasa. Karya masa ini menunjukkan karakter yang berbeda dengan karya sastra sebelumnya. Pada angkatan ini lahirlah sebuah karya sastra dalam bidang puisi yang disebut sebagai puisi mbling. Pelopor utama puisi ini adalah Remy Sylado. Puisi berciri khas sebagai bentuk puisi yang lugu, apa adanya.

Contoh puisi mbling :

Rumus
(Huda vanzgoef)
Yang pendek
Belum berarti bernapas pendek
Buktinya : ateng



4. CIRI-CIRI KARYA SASTRA ANGKATAN 70
Pada masa ini para pengarang sangat bebas bereksprimen dalam penggunaan bahasa dan bentuk.

a. Puisi
Struktur Fisik
1) Puisi bergaya mantera menggunakan sarana kepuitisan berupa : ulangan kata, frasa , atau kalimat.
2) Puisi kongkret sebagai eksperimen
3) Banyak menggunakan kata-kata daerah untu memberi kesan ekspresif
4) Banyak menggunakan permainan bunyi
5) Gaya penulisan yang prosais
6) Menggunakan kata yang sebelumnya tabuh

Struktur Temantik
1) Protes terhadap kepincangan masyarakat pada awal industrialisasi
2) Kesadaran bahwa aspek manusia merupakan subjek dan bukan obyek pembangunan
3) Banyak mengungkapkan kehidupan batin religuis
4) Cerita dan pelukisan bersifat alegoris atau parabel
5) Perjuangan hak-hak asasi manusia : kebebasan, persamaan, pemerataan, dan terhindar dari pencemaran teknologi moderen
6) Kritik sosial terhadap si kuat yang bertindak sewenang-wenang terhadap mereka yang lemah.

b. Prosa dan Drama
Struktur Fisik
1. Melepaskan ciri konvensional menggunakan pola sastra “absurd” dalam tema dan alur serta tokoh maupun latar
2. Menampakan ciri latar kedaerahan “warna lokal”
Struktur Temantik
1. Sosial : Politik , kemiskinan , dll.
2. Kejiwaan ,
3. Meta fisik.



4. MEDIA
Pada angkatan 70-an para penulis menggunakan media buku, majalah, maupun koran untuk mempublikasikan karya-karyanya.
5. PENGARANG DAN KARYA SASTRA ANGKATAN 70
1. Sutarji Calzoum Bachri
Lahir 24 juni 1941 di rengat , riau. Pendidian terakhirnya adalah jurusan administrasi negara, fakultas sosial dan politik Universitas Padjadjaran Bandung.
 Puisi , O (1973) , Amuk (1977), Kapak (1979)


2. Danarto
Lahir 27 juni 1940 di mojowetan , Lulusan ASRI Yogyakarta tahun 1961.
 Cerpen Rintik (1968)
 Drama Obrong owok-owok Ebrang ewek-ewek (1976) dan Bel Geduwel (1976) dan Orang jawa naik haji (1984)


3. Budi Darma
Lahir 25 april 1937 di rembang , jawa tengah. Ia adalah dosen IKIP Surabaya .
 Novel Olenka (1983)

4. Putu Wijaya
Lahir di tabanan bali, 11 april 1944 menyelesaikan pendidikan di fakultas hukum UGD (1969).
 Novelnya Bila malam bertambah malam (1971).
 Dramanya Laut bernyanyi (1967), Anu (1974), Aduh (1975).

5. Iwan Simatupang
Lahir di sibolga , sumatera utara tanggal 18 november 1928. Berpendidikan HBS Medan fakultas kedokteran di Surabaya.
 Prosa Merahnya merah (roman)
 Kering (roman)
 Siarah (roman)

6. Emha Ainun Najib
Lahir 27 mei 1953 di jombang, jawa timur. Pendidikan di pondok pesantren gontor, SMA Yogya dan fakultas ekonomi UGM.


 Contoh puisi angkatan 70

Pot
Pot apa itu pot kaukah pot aku
Pot pot pot
Yang jawab pot pot pot pot kaukah pot itu
Yang jawab pot pot pot pot kaukah pot aku
Potapa potitu potkaukah potaku
POT


Nama : 1. Enggelina Raubun (2008-35-039)
2. Martenci Rataleman (2007-35-020)
3. Mariska Makapuan (2005-35-006)

Selasa, 27 Juli 2010

Demi Cintaku Pada-Mu

1. SINOPSIS
Demi Cintaku Pada-Mu
Karangan : Wiwid Prasetyo
Penerbit : Garailmu
Jumlah Halaman : 281 halaman
Tokoh : Ridwan, Umi hanif, Ayah, Ibu, Pak karyo Lampan, Anak kecil,
Minarni, Asep, Pak RT, Mbah Salam, Arif, Bagas, Marni, Lurah
Kali Gede, Sarpin, Kojak Codet, Perampok, Pak Gunorekso,
Harto, Ustadz Fauzi, Pak Abdillah, Pak Sumyani, Ucok, Hamid.

Sebuah novel kesejatian yang mencerminkan makna manusia, kehidupan dan Tuhan. Banyak hal yang akan kita temui setelah membaca novel pencerah hati yang lelah ini. Ridwan yang merupakan tokoh utama yang dilukiskan pengarang sangat taat dan patuh terhadap ajaran-ajaran agama yang dianutnya. Di babak kedua dalam novel ini menceritakan betapa baiknya Tuhan. Karena di balik kesusahan ada kemudahan. Kesusahan, penderitaan ketakutan dan teror yang mencekam seharian ternyata digantikan oleh sinar surya merekah di pagi yang cerah. Perkenalannya dengan umi hanif adalah suatu peristiwa yang tak terbayangkan sebelumnya. Tepat di langgar kayu pertemuan itu dimulai. Ridwan adalah seorang pribadi yang kuper. Jangankan kenalan dengan wanita, menatap wajah seorang wanita saja seperti getaran-getaran aneh yang merasuk ke dalam jiwa. Namun perasaan itu seperti tenggelam dan keinginan yang menggebu-gebu untuk bertemu kembali. Cinta adalah suatu bentuk keanehan nyata dan sungguh di luar jangkauan akal. Inilah cinta yang mula-mula, tak sanggup berlama-lama memandang dan perasaan malu yang berlebihan. Engkau adalah mutiara di tengah batu-batu kali yang penuh lumut, serta perhiasan paling berharga diantara berbagai perhiasan palsu dan imitasi yang dijual murahan. Penggarang sangat terlena dengan karya yang ditulisnya sehingga membuat pembaca seolah-olah terlena dan terharu. Sungguh semuanya hanya demi cintaku pada-Mu. Meskipun hidup apa adanya namun harus tetap bersyukur, karena rezeki yang banyak belum tentu menjamin kabahagiaan. Kata orang, cinta itu akan langgeng kalau sudah ada bukti dari cinta itu sendiri, yakni hadirnya seorang anak. Memberikan Shadaqah untuk memancing ridha Allah dilakukan Ridwan dan istrinya Umi. Dengan menikmati soup buah yang harganya hanya tujuh ribu rupiah, dibayar dengan lima puluh ribu rupiah tanpa meminta kembalian. Allah sengaja menguji kesungguhan untuk bersabar. Mereka dikaruniai seorang anak ” buah hati adalah belahan jiwa ” segala persiapan dilakukan untuk kehadiran sang belahan jiwa. Putra Alif Panatagama adalah sang belahan jiwa mereka. Nama yang memiliki arti yang sangat besar. Putra karena ia seorang laki-laki, alif karena anak pertama, sedangkan pantagama berarti pemuka agama.
Tak terasa matahari terus menyingsing ke barat. Tubuhku berkeringat bulat-bulat, mengalir terus dari keningku, kemudian berjatuhan di lantai. Waktu sudah jatuh di angka 5 sore, pertanda bahwa sesaat lagi akan berbuka puasa. Dengan dua puluh ribu untuk bisa makan sekeluarga ridwan memutuskan untuk memesan soto. Namun soto itu tidak bisa dijadikan alakadar untuk berbuka bersama keluarga, karena soto itu harus diberikan kepada seorang bocah kecil kurus yang baru saja di hajar masa karena kedapatan mencopet untuk berbuka puasa bersama keluarga.
Hidup terkadang begitu aneh, sulit diterka arah dan tujuannyaa. Pun sering tak bersesuaian dengan kehendak kita. Sebab, semuanya berjalan menurut misteri Tuhan sebagai pelajaran bagi manusia. Sungguh, berbahagialah menjadi perantara, khalifah atau pengurus bumi. Karena kaulah penyambung maksud Allah kepada hamba-hamba-Nya yang menerima rezeki.














Nama : Agustinus, Edwin. Besitimur
Nim : 2005-35-160



2. MENGKAJI DARI UNSUR INTRINSIK
1. Tema
Yaitu gagasan inti. Dalam sebuah cerpen, tema bisa disamakan dengan pondasi sebuah bangunan. Tidaklah mungkin mendirikan sebuah bangunan tanpa pondasi. Dengan kata lain tema adalah sebuah ide pokok, pikiran utama sebuah cerita, pesan atau amanat, dasar tolak untuk membentuk rangkaian cerita, dasar tolak untuk bercerita.
Dengan kata lain tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita yang selalu berkaitan dengan berbagai pengalaman kehidupan seperti masalah cinta, rindu, religius.
Tema dalam Novel ini adalah sebuah kesejatian cinta, makna kehidupan manusia dan kepercayaan kepada Tuhan.
2. Amanat
Yaitu pesan atau amanat yang ingin di sampaikan pengarang dalam bentuk tulisan.
Amanat dalam Novel Demi Cintaku Pada-Mu yaitu mengajak kita sebagai pembaca agar dapat memaknai hidup dan selalu dekat dengan Tuhan.
3. Alur atau plot
Yaitu rangkaian peristiwa yang menggerakkan cerita untuk mencapai efek tertentu atau sambung sinambungnya suatu cerita, dimana tidak hanya menjelaskan kenapa hal itu terjadi, tetapi juga menjelaskan bagaimana hal itu terjadi.
Alur dalam Novel Demi Cintaku Pada-Mu yaitu alur campuran, karena cerita disusun tidak beraturan.


4. Latar atau setting
yaitu segala keterangan mengenai waktu, ruang dan suasana dalam suatu cerita. Pada dasarnya, latar mutlak dibutuhkan untuk menggarap tema dan plot cerita, karena latar harus bersatu dengan tema dan plot untuk menghasilkan cerita pendek yang gempal, padat, dan berkualitas.
Latar waktu yang terdapat dalam novel Demi Cintaku Pada-Mu yaitu pada siang hari, sore hari dan malam hari
Latar tempat yang terdapat dalam novel Demi Cintaku Pada-Mu yaitu,
1) Langgar kayu
2) Tempat tidur
3) Gedung olahraga
4) Rumah sakit
5) Warung
6) Kampung nelayan yang kumuh
7) Semarang
8) Kali
9) Shaf wanita
10) Kampung sriwulan
11) Masjid



Suasana dalam novel Demi Cintaku Pada-Mu yaitu, suasana sedih, dan senang.










Nama : Agustinus, Edwin. Besitimur
Nim : 2005-35-160

Senin, 26 Juli 2010

Dua Ibu

Sinopsis dan Unsur Intrinsik Novel
Judul : Dua Ibu
Pengarang : Arswendo Atmowiloto
Penerbit :Gramedia Pustaka Umum (2009)
Jumlah halaman : 304

Novel Dua IBU adalah cerita tentang perjuangan seorang “IBU” yang membesarkan anak-anaknya. Dalam kehidupan ada dua macam ibu. Pertama,ialah sebutan untuk perempuan yang melahirkan anaknya. Kedua,ialah sebutan untuk perempuan yang merelakan kebahagiannya sendiri buat kebahagiaan anak orang lain. Yang paling istimewa jika dua macam sifat itu bergabung menjadi satu. Aku bercerita karena aku memiliki. Aku memiliki dan ia ku panggil ibu. Begitulah pengakuan mamid. Demikian juga pengakuan 8 anak yang lain yang dikeluargakan karena kasih sayang ibu dan ayah. Mereka adalah Solemah,Mujanah,Jamil,Adam,Ratsih,Herit,Priyadi dan Prihatin.
Solemah adalah salah satu anak ibu yang sulung,telah menuikah dengan seorang prajurit Angkatan Laut dan kini mengikuti suaminya di Surabaya. Setelah kakaknya menikah,setahun kemudian Mujanah juga menikah dengan Agus. Berbeda dengan solemah,Mujanah tidak dibawa pergi oleh suaminya tetapi tetap tinggal bersama ibu dan adik-adiknya yang lain. Walaupun miskin,demi kebahagiaan anaknya ibu rela menjual semua barang berharga bahkan tidak makan selama 3 hari dan seminggu tetapi ia (IBU) dengan tulus melakukannya.
Mamid (Aku) dibawa orang tuanya ke Jakarta karena Mamid sebenarnya adalah anak tante Mirah dan om Bong. Ia ditinggalkan waktu masih bayi dan diasuh oleh IBU. Mamid senang tinggal bersama orang tuanya tetapi Ia tidak begitu menyukai ibunya (tante Mirah) karena terlalau banyak aturan. Walaupun Mamid sudah pulang ke rumah orang tuanya Ia selalu ingat dan rindu dengan IBU yang di Solo yang sudah mengasuhnya dari kecil.
Jamil pergi ke Jakarta demi mengejar cita-citanya menjadi seorang Angkatan Laut dan Petinju. Ikut truk dengan pengendara yang tak dikenal,menjadi penyelundup,ditahan di Singapura dan jadi petinju serta hukuman 20 tahun yang batal karena seorang lelaki menolongnya dengan uang jaminan. Lelaki itu memperkenalkan diri sebagai ayah kandung Jamil.
Adam sudah bekerja dan tidak sekolah lagi. Priyadi dan Prihatin secara paksa diambil oleh ayahnya (Pak Dewiro) karena mereka adalah anaknya. Tetapi kini mereka telah tinggal bersama Adam lagi karena ayahnya telah menikah. Herit ikut bersama Ratsih dan suaminya di Surabaya karena suaminya bekerja sebgai prajurit Angkatan Laut yang berpangkat Sersan.
IBU selalu menjenguk dan merawat Mujanah karena Ia sering sakit-sakitan. Walaupun anak-anaknya yang lain jauh mereka selalu mengirim surat buat IBU untuk memberikan kabar keadaan mereka di sana.
Om Bong (ayah Mamid) masuk penjara karena dituduh sebagai antek Amerika agen CIA. Tante Mirah (ibu kandung Mamid) meninggalkan rumah namun kini telah kembali lagi kepada anak-anaknya (Mamid,Mamine, dan Margaret).

Untuk anak cucu semua di Jakarta.
Hidup itu adakalanya gelap adakalanya terang.
Jangan terlalu sedih kalau lagi gelap,jangan terlalu gembira kalau lagi terang. IBU tak bisa apa-apa,berjalan pun sekarang tak bisa. mintalah selalu kepada Tuhan. Tuhanlah yang maha mengetahui. BagiNya selalu ada jalan bagi kita yang meminta. Kalian masih sembahyang di gereja kan?
Ibumu

Itulah surat terakhir yang diterima Mamid dari IBU setelah IBU meninggal semua anknya pulang ke Solo untuk melihat ibunya yang terakhir kalinya dan mengurus pemakaman ibunya. Tetapi setiap tanggal dan bulan kematian ibu mereka,mereka sekeluarga berkumpul di Solo. Semua membersihkan makam bersama. Mereka yang sebenarnya berasal dari berbagai keluarga,dialiri darah yang sama. Darah IBU. Darah seorang yang mengorbankan kebahagiannya sendiri untuk kebahagiaan orang lain. IBU sudah menjadi seorang ibu tetapi masih ingin menjadi ibu bagi anak-anak yang lain. IBU adalah orang yang bahagia.
Unsur intrinsik novel “Dua Ibu”
1. Tema
Tema dalam novel Dua Ibu yaitu perjuangan dan pengorbanan serta kesabaran seorang ibu yang membesarkan anak-anaknya,mendidik dengan penuh kasih sayang dan tanggung jawab tanpa memperdulikan dari rahim siapa anak itu dilahirkan.

2. Penokohan
Ayah : penyayang,pintar,terlalu awas (hal.24 dan 25)
Ibu : penyayang,perhatian (hal.11,12)
Aku (Mamid) : manja,penakut,suka usil,suka menolong (hal.42 dan 54)
Solemah : baik hati,perhatian (hal.11)
Mujanah : pemarah (hal.53,54)
Jamil : baik hati,keras (hal.44 dan 108)
Ratsih : rajin,pemalu,penakut (hal.41 dan 185)
Om Bong : royal dan banyak uang,galak,sombong (hal.79 dan 299)
Tante Mirah : suka mengatur,pemarah,suka cemburu (hal.18,135,129)
Adam : pendiam,rajin (hal.96)
Lukman : teman Mamin yang jago karate,pemarah (hal.125)
Bibi’ : baik hati dan suka menasehati (hal.143-144)
Herit : keras (hal.237)
Frans : perhatian,setia kawan (hal.260-264)
Untung Subarkah : baik hati,sopan,suka minder (hal.238,176)
John : pemarah dan disegani (hal.226)
Priyadi dan Prihatin : penurut Mbok grambul : pekerja keras (hal.82)
Tikem : baik hati (hal.90,91)
Pak Dokter : baik hati (hal.56)
Bu Bei : baik hati (hal.49)
Agus : suka menyuruh dan pelit (hal.17)

3. Latar/Setting
Novel “Dua Ibu” bersetting tahun 6o-an di kota Solo,Surabaya,Jakarta,Malang,Singapura,Taman Sri Wedari.

4. Alur/Plot
Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur maju atau progressif,tidak selalu berurutan tetapi berangkaian. Cerita ini dimulai dari pengenalan sosok seorang ibu yang berbeda dengan ibu-ibu yang lain dalam dunia kehidupan. Kemiskinan,penderitaan,kesabaran,pengorbanan dan perjuangan seorang ibu begitu besar di mata anak-anaknya walaupun mereka bukanlah anak yang selama ini mereka panggil ibu. Hingga akhirnya sosok ibu itu meninggal. Ibu adalah orang yang rela mengorbankan kebahagiaannya sendiri untuk kebahagiaan orang lain.

5. Sudut Pandang
Orang pertama. Pada novel ini pusat pengisahan menggunakan teknik Author participant yaitu pengarang turut serta mengambil bagian dalam cerita. Pengarang menggunakan kata ganti “aku” untuk tokoh utamanya (hal. 9)

6. Amanat
Amanat dalam novel ini yaitu rasa cinta dan ketulusan hati seorang ibu mampu mengatasi kesulitan apapun,karena ibu dalah segalanya bagi hidup kita dan jangan pernah sia-siakan perjuangan dan pengorbanan seorang ibu selama ini dan bahagiakan mereka selama kita bisa.

7. Gaya Bahasa
Bahasa yang digunakan oleh pengarang sederhana dan mudah dicerna isinya sehingga pembaca dapat memahami dengan mudah pesan atau maksud yang ingin disampaikan oleh pengarang.



Nama : Muliana
NIM : 2006-35-013
MID : Teori Sastra

CINTA DI DALAM GELAS

JUDUL : CINTA DI DALAM GELAS
PENGARANG: ANDREA HIRATA
JUMLAH HAL :270

Sinopsis
Cinta di dalam gelas bertutur tentang perjuangannya untuk dihargai sebagai perempuan. Enong alias Maryamah berasal dari keluarga yang sederhana. Dia adalah seorang perempuan yang pekerja keras. Ia bekerja sebagai pendulang timah, Ia berusaha sedapat-dapatnya memenuhi apa yang diperlukan ketiga adiknya yakni, Ania, Luna dan Ulma. Setelah ketiga adiknya menikah mendahuluinya mereka masing-masing pergi meninggalkan rumah, mengikuti suami masing-masing, maka tinggalah Maryamah bersama Ibunya.
Beberapa waktu kemudian, Syalimah jatuh sakit. Selama ibunya sakit, Enong sering mendapati ibunya memandanginya dengan sedih. Enong tahu apa yang ingin ia katakan. Karena Itu, ia menerima pinangan seorang lelaki yang bernama Matarom. Tak seperti perkawinan ibu dan ketiga adiknya. Kelakuan buruk suaminya telah tampak sejak awal pernikahan, namun ia bertahan. Seburuk apapun ia diperlakukan ia menganggap dirinya telah mengambil keputusan dan dia selalu berusaha menjaga perasaan ibnya. Namun, pertahanan Enong berakhir ketika suatu hari datang seorang perempuan yang mengaku sebagai istri Matarom. Di kios Giok Nio, selamot dan Maryamah berjumpa. Mendengar Maryamah berkisah tentang nasibnya. disitu Maryamah ingin sekali belajar main catur, karena ingin bertanding dengan Matarom yang sekarang menjdai mantan suaminya. Matarom adalah seorang pecatur tangguh. Sudah dua kali berturut-turut meraup piala catur kejuaraan 17 agustus. Sekarang ia bersiap menggondol piala untuk ketiga kalinya.
orang yang pertama mereka temui setelah pembicaraan dengan Maryamah di kios ayam Giok Nio adalah detektif M. Nur, ia menyatakan bahwa ini menyangkut martabat maryamah di depan Matarom. Usai menemui detektif m. Nur, ia langsung berbicara dengan ibunya bahwa ia harus membantu Maryamah agar bisa bertanding catur 17 agustus nanti. Ibunya pun menyetujuinya. Pertarungan pertama Maryamah melawan aziz, penonton berbondong-bondong datang ke warung kopi. Penonton menjadi banyak karena ada penonton perempuan yang ingin menjadi supporter Maryamah. Penonton bertepuk tangan gagap gempita dan berusaha mendekati Maryamah untuk menyalaminya.
Lawan berikutnya adalah Maksum, meskipun telah menang tiga kali, Maryaah belum mendapat cukup respek diantara pecatur pria alasannya karena Maryamah mendapat lawan-lawan yang lemah. Lawan berikutnya lagi adalah Muntaha karena mendadak dinas ke pangkal pinang, akhirnya digantikan dengan maulidi, Maryamah menang dalam pertandingan itu.
Selang beberapa hari lawan Marymah berikutnya adalah seorang lelaki tua hokian bernama Go Kim Pho. Ia adalah pemilik toko dupa di tanjung pandan itu. Lelaki ini pernah menolong Maryamah yang terlunta-lunta mencari kerja di tanjunng Pandan. Dialah yang memberinya uang untuk pulang kampung. Disaat pertandingan berlangsung Maryamah menampilkan permainannya yang elegan.Dan member Go Kim Pho sebuah kekalahan yang agung.
Setelah pertandingan Marymah dan pecatur lainnya telah usai, maka tibalah di arena catur tahun ini perayaan hari kemerdekaan 17 agustus benar-benar tersa. Kaum perempuan pedagang kecil yang berunjuk rasa, untuk mendukung pendaftaran Maryamah tempo hari tiba dalam satu rombongan besar yang meriah. Semuanya ingin menyaksikan seorang perempuan yang digembor-gemborkan sangat lihai bermain catur. Mereka hadir dari pelosok-pelosok pulau dalam pakain serba hitam. Mereka tak paham catur tapi ingin melihat papan catur perak yang magis itu. Mitoha secara resmi meminta pada Modin untuk memakai papan catur perak, Matarom pada final. Modin menyarankan agar kami menerima permintaan Mitoha.
Akhirnya disitu, Maryamah dan Matarom berhadap-hadapn. Maryamah maupun Matarom seperti tak sabar ingin segera bunuh-bunuhan, ppenonton semakin tegang. Meledaklah sorakan pendukung catur perempuan yang gagah berani itu. Maryamah berdiri dan menatap ke atas, jiwanya seakan terangkat kelangit. para pendukung Matarom kini berbalik mendukungnya. Matarom bersandar lemas di kursinya dengan mata nanar, sabuk emas yang melilit pinggangnya selama dua tahun terlepas sudah. Maryamah pantas manjadi juara.
Unsur intrinsik
1. tema : Perjuangan untuk dihargai sebagai perempuan
2. latar/seting :
- tempat : Belitung (warung kopi, rumah, pasar, gedung,
jalan menuju warung kopi)
- waktu : pagi :“kuduga, pagi ini akan berlaludengan damai. ia
duduk dikursi malasnya (Hal.31)
malam :malam esoknya dalam perjalanan ke rumah Maryamah, aku teryarik melihat orang berkumpul di warung kopi”(Hal.52)
sore : “ia mendelik padaku. mendengarkan kau itu bai ?
sore itu bolong panggung menteri pendidikan di jelek-jelekkan (hal. 58)
3. Suasana :
sedih : melalui pintu kamar yang terbuka, ia menatap ibunya
yang terbaring lemah di atas tempat tidur. salah satu yang paling ia sesali dari kehancuran rumah tangganya adalah karena ia merasa persoalann itu telah membebani pikiran ibunya berulang kali menyatakan bahwa jodoh tak ubahnya umur, bisa panjang dan bisa pula pendek. (hal. 88)
Tegang :“lulusan terbaik ke lima” kata Bu Indri. Ia menunda menyebut namanya mungkin karena sangat istimewa.(hal.30)
Gembira :Maryamah berdiri dan menatap ke atas. Jiwanya seakan
terangkat ke langit (hal. 265)
4. Tokoh : - Maryamah : Mantan istri Matarom, seorang pecatur
perempuan.
- Matarom : Mantan suami Maryamah, pecatur kelas handal
- Detektif M. Nur : seorang detektif yang professional
- Sersan kepala zainudin : pensiuna dari kepolisian dan membuka warung kopi.
- Ajudan pemegang bantal ambeien : menduduki jabatan yang ditinggalkan sersan kepala.
- paman : membuka warung kopi dan mencalonkan diri menjadi anggota DPRD
- Selamot : teman sekaligus meneger Maryamah.
5. Alur /Plot : Menceritakan kisah perjalanan nasib Enong alias Maryamah
yang berasal dari keluarga yang sederhana. Maryamah yang menyentuh bidak catur saja belum pernah, harus mengalahkan juara catur selama dua tahunberturut-turut yang sekaligus juga mantan suaminya. Namun, lebih dari itu Maryamah bisa menjadi tantangan berat untuk bisa menyebur ke dalam pertandingan penuhharkat bagi kaum lelaki ini.
6. Amanat : Belajar adalah tingkat kesuksesan. dengan belajar kita dapat
meraih apa yang kita impikan

NAMA : HASNA LA DONDO
NIM : 2005-35-060
MK : TEORI SASTRA

Surat Cinta dari Bukit Zion

Judul : Surat Cinta dari Bukit Zion
Pengarang : Luqman Hakim Gayo
Penerbit : PT Dian Rakyat
Jumlah Halaman : 353 Halaman

 Tokoh-tokohnya :
1. Zaheeda el-Raudhah
2. Rabby Edhon
3. Gabrael
4. Yehuda Mayaor
5. Ayah Zaheeda
6. Ibu Zaheeda
7. Rafiah
8. Sa’diyah
9. Ghamal el-Raudhah
10. Ayah Rabby Edhon
11. Ibu Rabby Edhon
12. Saraj
13. Haya el-Ghaneem
14. Ellyah
15. Ibu tua







I. Sinopsis
Rabby Edhon adalah seorang tentara serdadu Israel yang bertugas di Palestina jalur Gaza City. Di samping itu Rabby adalah seorang pemuda yang gagah dan tampan, selain itu ia juga baik sehingga ternyata Zaheeda garis Palestina sampai jatuh cinta kepadanya. Demikian halnya dengan Rabby sendiri yang juga menaruh hati kepada Zaheeda gadis cantik itu.
Percintaan dua anak manusia yang sangat berbeda jauh, baik harta, kehormatan, kedudukan, bangsa serta dari agama yang berbeda ini berjalan secara diam-diam sebab Rabby Edhon adalah seorang pemuda yang berasal dari keturunan yahudi yang tidak diperbolehkan menikah dengan gadis Palestina. Sebab kedua bangsa tersebut sering bertikai serta berperang tetapi kekuatan cintalah yang dapat mengalahkan segalanya.
Ketika mereka menikah Zaheeda melahirkan seorang anak laki-laki bernama Gabrael dan setelah anak itu berumur 6 bulan, Rabby Edhon di beri tugas ke Yerusalem. Disaat itulah kedua anak manusia tersebut berpisah hingga anaknya berumur 7 tahun Rabby Edhon belum juga kembali dari tempat tugasnya. Namun karena jarak dan waktu yang memisahkan kerinduan ke dua anak manusia itu hanya di kabarkan melalui sebuah surat yang ditulis oleh Rabby Edhon dari bukit Zion yang tertulis demikian “ Aku akan datang menjalin cinta kita yang terbengkalai, Zaheeda” janji dari Rabby Edhon seorang serdadu Israel pada istrinya yang seorang muslimah Palestina.
Suatu saat ketika Rabby Edhon berniat ingin menemui keluarganya serta isteri dan anaknya disitulah berakhirlah kisah hidupnya. Ia dikabarkan telah meninggal dunia dengan cara yang amat tragis bahwa dia terkena bom ketika ingin melewati tembok Yerusalem untuk keluar dari tempat dimana ia bertugas. Kemudian setelah sepeninggalnya Rabby Edhon, Yehuda Mayoor adalah sahabat dekatnya Rabby Edhon melamar Zaheeda untuk dijadikan isteri. Dari kejadian itulah tercipta cinta yang tumbuh di Qiryat Arba sebuah tempat kediaman yang diberikan oleh Rabby Edhon kepada Zaheeda dan anaknya.


II. Unsur Intrinsik dari novel” Surat Cinta Dari Bukit Zion”
1. Tema Cerita : Perjalanan cinta dua anak manusia. Tentang cinta seorang serdadu Israel yang terpaut pada seorang gadis Palestina. Cinta terpantik, lahir dan berkembang walau perang menerjang walau konflik membekap namun, kekuatan cinta (The Power Of Love) mengalahkan semuanya.
2. Tokoh-tokohnya :
1) Zaheeda el-Raudhah adalah seorang muslimah yang cantik dan lembut sapaannya berasal dari palestina yang baik hati (Hal 2-3).
2) Rabby Edhon adalah seorang pemuda tampan yang berprofesi sebagai seorang serdadu Israel yang berhati baik (Hal 8-13).
3) Gabrael merupakan anak dari Zaheeda dan Rabby, Gabrael merupakan seorang anak yang lucu, baik dan rajin (Hal 2-3).
4) Yehuda Mayoor adalah teman serdadu Rabby Edhon yang baik hati (Hal 28).
5) Ayah Zaheeda adalah seorang ayah yang baik hati (Hal 28-33).
6) Ibu Zaheeda adalah seorang ibu yang baik dan pengertian (Hal 42).
7) Sa’diyah adalah adik Zaheeda yang cantik dan baik (Hal 236).
8) Rafiah adalah adik Zaheeda yang cantik dan baik (Hal 236).
9) Ayah Rabby adalah seorang veteran Israel yang bijaksana (Hal 291).
10) Ibu Rabby adalah seorang yang baik hati (Hal 302).
11) Ghamal Raudhah adalah abang Zaheeda merupakan seorang pejuang yang sangat keras kepala (Hal 95).
12) Siraj adalah seorang pejuang komandan hamas (Hal 249).
13) Ellyah adalah seorang gadis kecil yang baik (Hal 136).
14) Haya el-Ghaneem adalah seorang pekerja Zaheeda yang baik hati (Hal 46).
15) Ibu tua adalah seorang yang baik hati (Hal 312).




3. Latar / setting : Di Palestina tepatnya jalur Gaza City.
4. Alur / plot : Alur yang terdapat dalam novel “Surat Cinta dari Bukit Zion” yaitu alur maju.
5. Sudut pandang : Pengarang mengangkat cerita tersebut berdasarkan kehidupan moral manusia secara universal, yang mana seorang serdadu Israel jatuh cinta kepada seorang gadis Palestina di tengah maraknya peperangan yang terjadi antara kedua belah pihak tersebut.
6. Gaya bahasa : Bahasa yang digunakan dalam novel ini ialah Bahasa Arab.
7. Amanat : Jagalah cinta suci yang telah ada dengan sebaik mungkin, karena cinta suci hanya datang sekali seumur hidup dan ia tidak akan pernah datang untuk kedua kali. Maka jikalau engkau diberikan kesempatan untuk mencintai seseorang jagalah dia dengan sepenuh jiwa ragamu dan yakinlah bahwa cinta yang engkau berikan berasal dari lubuk hati yang paling dalam.


NAMA : KETERINA TUHUTERU
NIM : 2006-35-029
UTS (SP) : TEORI SASTRA

JUDUL : PERAWAN SUCI DARI BASRAH

JUDUL : PERAWAN SUCI DARI BASRAH
KARANGAN : WIDAD EL SAKKAKINI
PENERBIT : GARAILMU
JUMLAH HAL : 187

Kita dapat memotret Basrah saat itu, yang tengah mencapai puncak perkembangan dan kejayaannya. Setelah diduduki penakluk Arab, yang tidak hanya memetik keuntungan dari potensi politik dan posisi geografis, tetapi juga telah membuka luas pintu ilmu pengetahuan, peradaban dan kajian keagamaan, Basrah menjadi sebuah kota yang dibangun dengan indah, yang juga dilengkapi dengan masjid-masjid dan lembaga-lembaga.
penduduk Basrah terdiri dari dua golongan kaya dan miskin. Rumah rabi’ah adalah salah satu di antara rumah-rumah yang miskin, kecil, reot, tempat di mana penduduk hanya sanggup memenuhi kebutuhan dalam hitungan hari tanpa sedikitpun menabung. Ketika mata menatap disaat tidur yang dipandang adalah kemewahan dan keberlimpahan dari orang yang kaya, yang senantiasa berkonfrontasi dengan mereka. Rabi’ah tumbuh dalam kesengsaraan, kesusahan dan kesucian. Ayahnya adalah orang yang asketis, sederhana dan mempraktikan zuhud, pantang meminta tolong, istiqomah dalam menghindari larangan dan menjalankan perintah. Saat kelaparan merajalela, para opertunis ( yang hanya mencari dan menfaatkan keadaan) dan pencuri bermunculan, para penjual budak menangkapi orang-orang yang hampir tak terlindungi. Rabiah adalah salah satu korbannya. Rabi’ah selalu diikuti dan diuber-uber oleh seorang pencuri yang ganas, yang karena mereka, Rabi’ah lari menjerit dan meminta tolong. Dia jatuh ke tanah, pencuri itu merebutnya layaknya sebuah benda yang hina dina. Setelah itu, Rabi’ah dijual dengan ganti enam keping perak kepada saudagar kaya. Dia melayani tuan barunya dengan taat dan dalam kesabaran. Setiap malam Rabi’ah selalu berdo’a atas penderitaan yang dialaminya, suatu malam setelah mendengar do’a Rabi’ah, tuannya terpesona bercampur rasa takut, ratapan Rabi’ah meneror hatinya.
Kumudian hatinya tersentuh dan memberikan palihan kepada rabi’ah bebas dari perbudakan, atau ingin bebas, dan Rabi’ah memilih untuk bebas, setelah bebas dia menyerahkan hidupnya kepada Tuhan.
Setiap hari dia hanya berdo,a dan berdo’a, mencari nafkah hanya sekedarnya. Rabi’ah adalah wanita yang di berikan kecerdasan oleh Tuhan dalam pemahaman agama, sehingga membuat dia lupa akan urusan dunia, dia bahkan tidak seperti wanita lain, yang ingin menikah dan mempunyai keturunan. Suatu hari ada seorang saudagar kaya datang melamarnya tapi ditolaknya.dia memilih membujang supaya bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan pertapanya dan bergabung dengan persahabatan para asketiskus yang lain. Dia merasakan dirinya suci dan tidak berdosa dan tulus pada tingkat yang dia tidak mengharapkan untuk memberikan sebuah usaha yang instan kepada setiap orang kecuali hanya membahagiakan Tuhan. Ada banyak materi dalam tulisan tentang Rabi’ah dan hampir semuanya bersifat spekulatif. Ini adalah buku yang tentu menarik bagi setiap orang yang merasa heran terhadap wanita agung ini. Ditengah kesengsaraan hidup dia hanya pasrahkan kepada Tuhan. Rabi’ah menyadari sebuah cita-cita, dia menunjukkannya untuk mereka dengan benar dan sungguh-sungguh. Dia menghidupkan cita-cita itu dengan pandangan, pengetahuan dan kebenaran. Dia meninggalkan sebuah pintu yang terbuka yang tidak pernah ditutup lagi untuk wanita-wanita sebagai bentuk penghargaan yang terhormat dan bernilai. Dia adalah seorang wanita yang memimpin peringkat orang-orang yang berdedikasi. dia menjadi bukti yang hidup baik dalam beribadah maupun dlam mencintai Tuhan. Dialah Perawan Suci dari Basrah.

UNSUR INTRINSIK
1. Tema : Perjuangan seorang perempuan Basrah yang mempertahankan kehormatan wanita di Dunia dan akhirat.
2. Lattar/Setting : tempat dan waktu terjadinya peristiwa dalam sebuah cerita.
Tempat : Kota Basrah, Irak, Ka’bah, Mekkah.
Waktu : cerita ini terjadi pada akhir abad ke-8 dan paruh awal abad ke-9 (menurut kalender masehi).
3. Penokohan : Attar salah seorang sufi yang bertutur tentang Rabi’ah.
Rabi’ah seorang wanita alim yang dianggap sebagai Maria kedua dan wanita tanpa noda, selalu bersabar dalam mengahadapi cobaan-cobaan. seorang wanita yang patut ditiru oleh wanita lain dalam hal beribadah.
Ismail adalah ayah Rabi’ah, seorang pelupa, linglung, terlalu sering dalam mendalami mimpi-mimpi religius.
4. Alur/Plot : dalam cerita ini memakai alur campuran yang menceritan berkembangan hidup seorang Rabiah, dan sejarah yang berhubunngan dengannya.
5. Amanat : Dari budak hina menjadi wanita suci, kekal dalam kitab sejarah kemuliaan, berkat kekhusukan dan keintimannya dalam mencintai Allah. Tak ada yang meragukan keanggunan, pesona, dan keindahan cinta sang perawan dari basrah ini. Dialah Rabi’ah al-Adawiyyah dan inilah saksi cinta sucinya yang abadi sepanjang masa. Belajarlah darinya, cicipilah lezatnya anggur cintanya……….


NAMA : DARNA ERNAWATI
NIM : 2005-35-063
MK : TEORI SASTRA

Kamis, 22 Juli 2010

ANGKATAN 50

ANGKATAN 1950
Nama : Farid Latif : 2008 – 35 - 030
Meis Pollatu : 2004 – 35 - 161
Sitti Nur A. Mandar : 2008 – 35 - 062

Disebut juga Generasi Kisah (nama majalah sastra). Di masa ini sastra Indonesia sedang mengalami booming cerpen. Juga marak karya-karya teater dengan tokohnya Motenggo Boesye, Muhammad Ali Maricar, W.S. Rendra (sekarang Rendra saja).Mulai tumbuh sarasehan-sarasehan sastra terutama di kampus-kampus. Angkatan 50-an ditandai dengan terbitnya majalah sastra Kisah asuhan H.B. Jassin. Majalah tersebut bertahan sampai tahun 1956 dan diteruskan dengan majalah sastra lainnya. Sesungguhnya secara instrinsik cirri-ciri sastra terutama struktur estetiknya angkatan 45 dan angkatan 50 sukar dibedakan sebab gaya angkatan 45 dapat dikatakan diteruskan loleh angkatan 50. hanya saja, dengan adanya pergantian situasi dan suasana tanah air dari perangke perdamaian, darimasa transisi penjajahan ke kemerdekaan, maka para sastrawan mulai memikirkan asalah kemasyarakatan yang baru dalam suasana kemerdekaan. Begitu juga para sastrawan mulai membuat orientasi baru dengan mencari bahan-bahan dari sastra dan kebudayaan Indnesia sendiri. Semuanya itu dituangkan kedalam karya-karya sastra mereka.
Disamping itu, karena adanya berbagai ide politik yang dianut I ndonesia, terutama karena system demokrasi parlementer pada periode itu, maka timbul parta-partai politik lagi, yang selama perang kegiatannya terbatas. Tiap-tiap partai besar mempunyai lembag kebudayaan, seperti PNI mempunyai LKN (Lembaga Kebudayaan Nasional) partai Islam mempunyai Lesbumi (Lembaga Seni Budaya Nasional), PKI mempunyai lekra (Lembaga Kbudayaan Rakyat). Maka corak kesusastraan Indonesia pada periode itu menjadi bermacam-macam Lesbumi dengan ide keislamaan. LKN dengan ide kenasionalan. Lekra dengan ide kemanusiaan dengan semboyan “seni utntuk rakyat”dan”politik sebagai panglima”.
Sastrawan-sastrawan yang (mulia) menulis dalam periode ini pada decade 50-an diantaranya Kirdjomuljo, WS Rendra, Ajib Rosidi, Toto Sudarto Bachtiar, Ramadhan KH, Nugroho Notosanto, Subagio Sastrowadojo, Mansur Samin, N.H. Dini, Trisnojuwono, Rijono Pratikno, Alexandre Leo, Jamil Suherman, Bokor Hutusahut, Bastari Asnin, B. Sularto, Motinggo Busye Nasjah Djamin, Mohamad Diponegoro, Toha Mochtar, Ratmono Sn. Piek Ardidyanto, Hartojo Andangjaya, dan sebagaiannya.
Para sstrawan lekra yang menonjol diantaranya Bakri Siregar (Angkatan 45), Klara Akustia (A.S. dharta), S. Ananta, F.L. Risakota, H.R. Bandaharo, dan Sabron Aidit. Sastrawan-sastrawan yang mulai menulis pada decade 60-an diantaranya: Umar Kayam, Sapardji Djoko Damono, Darmanto Jt, Goenawan Mohamad, Bur Rasuanto, Taufik Ismail, KUnto Wijoyo, Fudoli Zaini, Danarto, Sutardji Calzoum Bachri, Budi Darma, dan Abdul Hadi W.M.
Ciri angkatan ini adalah karya sastra yang didominasi dengan cerita pendek dan kumpulan puisi. Peristiwa penting pada angkatan ini muncul gerakan komunis dikalangan sastrawan, yang bergabung dalam Lembaga Kebudajaan Rakjat (Lekra) yang berkonsep sastra realisme-sosialis. Timbullah perpecahan dan polemik yang berkepanjangan diantara kalangan sastrawan di Indonesia pada awal tahun 1960; menyebabkan mandegnya perkembangan sastra karena masuk kedalam politik praktis dan berakhir pada tahun 1965 dengan pecahnya G30S di Indonesia.
Dari sebagian saja sastrwan yang namanya dideretkan disini, tampak bahwa jumlah karya sastra mereka sangat banyaknya dalam kurun waktu 20 tahun itu. Cirri-cirinya sebagai berikut.

a.cirri struktur estetik
puisi :
1.gaya epik (bercerita) berkembang dengan berkembngnya puisi cerita dan balada, dengan gaya yang lebih sederhana dari puisi lirik.
2.gaya mantra mulai tampak balada-balada
3.gaya ulangan mulai pada berkembang (meskipun sudah dimulai oleh angkatan 45)
4.gaya puisi liris pada umumnya masih meneruskan karya gaya angkatan 45.
5.gaya slogan dan retorik makin berkembang.

Prosa :
Dalam hal prosa, rupa-rupanya cirri-ciri struktur estetik angkatan 45 masih tetap diteruskan oleh periode 50 ini hingga pada dasarnya tak ada perbedaan cirri struktur estetik prosa ini baru tampak jelas dalam periode 70.
Hanya saja pernah dikatakan bahwa gaya bercerita pada periode angkatan 50 ini adalah gaya murni bercerita, dalam arti, gaya bercerita hanya menajikan cerita saja, tanpa menyisipkan komentar, pikiran-pikiran sendiri, atau pandangan-pandangan semuanya itu melebur dalam cerita seperti puisi imajisme yang hanya menyajikan imaj-imaji berupa lukian atau gambaran, sedangka pikiran, tema, kesimpulan, terserah pada pembaca bagaimana menafsirkannya. Inilah yang merupakan perbedaan pokok dengan cerita rekaan angkatan 45 misalnya jelas seperti cerpen-cerpen Subagio Sastrowardojo, Trisnojuwono, dan Umar Kayam. Dengan hanya disajikannya cerita murni ini, maka alur menjadi padat.
b.cirri-ciri ekstra estetik
puisi :
1.ada gambaran suasana muram karena menggambarkan hidup yang penuh penderitaan
2.mengungkapkan masalah-masalah social, kemiskinan, pengangguran, perbedaan kaya miskin yang besar, belum adanya pemerataan hidup
3.banyak mengemukakan cerita-cerita dan kepercayaan rakyat sebagai pokok-pokok sajak balada.

prosa
1.cerita perang mulai berkurang
2.menggambarkan kehidupan sehari-sehari
3.kehidupan pedesaan dan daerah mulai digarap seperti tampak dalam novel Toha Mochtar pulang, Bokor Hutasuhut : Penakluk Ujung Dunia, dan cerpen-cerpen Bastari Asnin : Di Tengah Padang dan cerpen-cerpen Bastari Asnin Di Tengah Padang dan cerpen-cerpen Yusah Ananda
4.banyak mengemukakan pertentangan-pertentangan politik.
Visi-misi dari angkatan 50 ini adalh .Memantulkan kehidupan masyarakat yang masih harus terus berjuang dan berbenah di awal-awal masa kemerdekaan lewat karya sastra. Menghadirkan karya sastra Indonesia dengan menggunakan bahan dari sastra dan kebudayaan Indonesia sendiri.

Penulis dan Karya Sastra Angkatan 1950 - 1960-an
Pramoedya Ananta Toer
Kranji dan Bekasi Jatuh (1947)
Bukan Pasar Malam (1951)
Di Tepi Kali Bekasi (1951)
Keluarga Gerilya (1951)
Mereka yang Dilumpuhkan (1951)
Perburuan (1950)
Cerita dari Blora (1952)
Gadis Pantai (1965)
Nh. Dini
Dua Dunia (1950)
Hati jang Damai (1960)
Sitor Situmorang
Dalam Sadjak (1950)
Djalan Mutiara: kumpulan tiga sandiwara (1954)
Pertempuran dan Saldju di Paris (1956)
Surat Kertas Hidjau: kumpulan sadjak (1953)
Wadjah Tak Bernama: kumpulan sadjak (1955)
Mochtar Lubis
Tak Ada Esok (1950)
Jalan Tak Ada Ujung (1952)
Tanah Gersang (1964)
Si Djamal (1964)
Marius Ramis Dayoh
Putra Budiman (1951)
Pahlawan Minahasa (1957)
Ajip Rosidi
Tahun-tahun Kematian (1955)
Ditengah Keluarga (1956)
Sebuah Rumah Buat Hari Tua (1957)
Cari Muatan (1959)
Pertemuan Kembali (1961)
Ali Akbar Navis
Robohnya Surau Kami - 8 cerita pendek pilihan (1955)
Bianglala - kumpulan cerita pendek (1963)
Hujan Panas (1964)
Kemarau (1967) Toto Sudarto Bachtiar
Etsa sajak-sajak (1956)
Suara - kumpulan sajak 1950-1955 (1958)
Ramadhan K.H
Priangan si Jelita (1956)
W.S. Rendra
Balada Orang-orang Tercinta (1957)
Empat Kumpulan Sajak (1961)
Ia Sudah Bertualang (1963)
Subagio Sastrowardojo
Simphoni (1957)
Nugroho Notosusanto
Hujan Kepagian (1958)
Rasa Sajangé (1961)
Tiga Kota (1959)
Trisnojuwono
Angin Laut (1958)
Dimedan Perang (1962)
Laki-laki dan Mesiu (1951)
Toha Mochtar
Pulang (1958)
Gugurnya Komandan Gerilya (1962)
Daerah Tak Bertuan (1963)
Purnawan Tjondronagaro
Mendarat Kembali (1962)
Bokor Hutasuhut
Datang Malam (1963


ADA TILGRAM TIBA SENJA
W.S. RENDRA

Ada tilgram tiba senja
Dari pusar kota yang gila
Disemat di dada Bunda.
(BUNDA LETIHKU TANDAS KE TULANG
ANAKDA KEMBALI PULANG)
Kapuk randu! Kapuk randu!
Selembut tudung cendawan
Kuncup-kuncup di hatiku
Pada mengembang bermekaean.

Dulu ketika pamit mengembara
Kuberi ia kuda bapanya
Berwarna sawo muda
Cepat larinya
Jauh perginya.

Dulu masanya rontok asam jawa
Untuk apa kurontokkan air mata.?
Cepat larinya
Jauh perginya.

Lelaki yang kuat biarlah menuruti darahnya
Menghunjam ke rimb dan pusar kota
Tinggal Bunda di rumah menepuki dada
Melepas hari tua, melepas doa-doa
Cepat larinya
Jauh perginya.

Elang yang gugur tergelatak
Elang yang gugur terrebah
Satu harapku pada anak
Ingat’kan pulang panila lelah

Kecilnya dulu meremasi susuku
Kini letih pulang ke ibu
Hartiku tersedu
Hatiku tersedu.

Bunga randu! Bunga randu!
Anakku lanang kembli kupangku.

Darah, o, darah
Ia pun lelah
Dan mengerti artinya rumah.

Rumah mungil berjendela dua
Serta bunga di abndulnya
Bukankah itu mesra?

Ada podang pulang ke sarang
Tembangnya panjang berulang-ulang,
Pulang, ya pulang, hai petualang!

Ketapang. Ketapang yang kembang
Berumpun di perigi tua
Anankku datang anankku pulang
Kembali kucium, kembali kuriba

(Ballada orang-orang tercinta, 1959 : 26-27)

Senin, 19 Juli 2010

sepenggal kisah

OMBAK
(buku harian abadi)



Aku tak perduli
Meski jalan hidup penuh duri

Aku tak perduli
Bila harus menjadi meneger perusahaan sulit

Bahkan aku lebih tidak perduli lagi
Meski harus disuap tangan kuli

aku akan peduli
Bila riuhmu berteriak hampa
Sebab duri ini menusuk akan hilang
Mengabut di akhir gulunganmu
Sebab sesulit apapun bernafas di dunia ini
akan lebih sulit lagi
bila tak menulis harian di deru suaramu

maka tetaplah menari
diatas riuhnya nada-nada alam
dan bila pagi mengintip kuucap untukmu salam

maka teruslah bergulung berkejaran
dibawah bangau yang bersiulan
dan bila terik siang membakar jeritanmu jadi pelarian

lalu jika malam menutup hidup
sang surya meredup
maka kau lembarannya, tempat langkah-langkahku hari ini
kutuliskan disana

karena hamparanmu
adalah kertas abadi
dalam buku harian hidupku








OMBAK
( inspirasi bisu )


Saat tak ada lagi sebuah harapan
Diantara keharusan tuk mengambil sebuah keputusan
Gulunganmu adalah inspiran
Yang merujuk diriku pada sebuah pendirian

Saat patah dan hilang arah
Semua masa berlalu dengan amarah
Riakmu membawa dingin. Merubah

Dan seratus dari seratus kekesalan
Serta seribu dari seribu kesenangan
Semuanya kau rasakan
Lalu kembali hadirkan riuhnya kata-kata pembangun jiwa

Dan tiap kebuntuan
Ditiap-tiap gang sempit kehidupan
Berubah jadi lorong melebar

Saat semua daya dan upaya
Berhenti menepi disudut gelap kegagalan
Musnah menghampa, jadi awal tuk melangkah maju

AKU harus berjiwa besar
Tuk mentapmu dan berkata
TERIMAKASIH atas kesetia’an
Sebab kau adalah inspirasi meski tanpa sua bagiku
















OMBAK
(semua dalam segala)

Riuhmu suara hatiku
Teduhmu nyanyian Qalbuku
Dan segalamu adalah jiwaku

Sebab kau adalah mangkuk kesetia’an
Tempat kucurahkan air mata didalamnya
Karena kau adalah lagu kegembiraa’
Tempat kudendangkan simponi kesenangan
Dalam nada-nadanya

Saat membludak lusinan amarah untukku
Kakimu yang mengelus ketabahan
Agar kulihat adanya sebuah pengajaran

Saat menumpuk bagiku cercaan
Riakmu mengusap bening di mata hati
Lalu kulihat disana ada sebuah ketegaran

Aku yang menangis
tapi kau yang terluka

aku yang menjerit
tapi kerongkonganmu yang serak

aku yang lemah
tapi kau yang pingsan dan rebah

kurasakan kau
adalah semua dalam segala
tempat tercurah setiap isi serta rasa

kurasakan kau dan aku
seperti urat dalam nadi
nadi dalam denyut
dan denyut dalam nafas
bak udara dalam angin

SEMUA DALAM SEGALA

Minggu, 18 Juli 2010

PETUNJUK MID SEMESTER TEORI SASTRA

1. ANDA DIMINTA UNTUK MEMBACA DAFTAR BACAAN YANG TELAH DISEDIAKAN
2. MASING-MASING PESERTA MATA KULIAH MENDAPAT SATU JUDUL BACAAN 
3. JUDUL MACAAN DAPAT DIPEROLEH DI PERPUSTAKAAN DAN TOKO BUKU GRAMEDIA
4. HASIL MID PALING LAMBAT DITERBITKAN PADA SENIN, 26 JULI 2010 DAN          DIKUMPULKAN PADA SELASA, 27 JULI 2010
5. KETERLAMBATAN MENGUMPULKAN HASIL MID DIDENDA DENGAN BERKURANGNYA
   NILAI 20 PADA NILAI  MID YANG TELAH DICAPAI.
6. NILAI DAPAT DILIHAT BERSAMA DENGAN NILAI TUGAS DAN NILAI TES AWAL 
   SETELAH ADA INFORMASI MELALUI SMS.
7. SELAMAT BEKERJA 

DAFTAR BACAAN :
KODE :   001  -  CINTA DI DALAM GELAS ( ANDREA WIRATA )
KODE :   002  -  PERAWAN SUCI DARI BASRAH ( WIDAD EL SAKKAKINI )
KODE :   003  -  DEMI CINTAKU PADAMU ( WIWID PRASETYO )
KODE :   004  -  DUA IBU ( ARSWENDO ATMOWILOTA )
KODE :   005  -  ALL SHE EVER WANTED ( PATRICK REDMOND )
KODE :   006  -  SURAT CINTA DARI BUKIT ZION ( LUQMAN HAKIM GAYO )
KODE :   007  -  TIRAI MENURUN DAN LA BARKA ( NH. DINI )
KODE :   008  -  CINDERELLA IN PARIS ( SARI MUSDAR )
KODE :   009  -  MENJADI TUA DAN TERSISIH ( VANNY CHRISMAW)

ANGKATAN 30 (ANGKATAN PUJANGGA BARU)

1. Latar Belakang

Pujangga baru adalah majalah kesusastraan yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1933 di Jakarta (waktu itu Batavia). Para pendirinya adalah Sutan Takdir Alisjahbana, Amir Hamzah dan Armijn Pane. Penerbitan majalah ini berhenti pada saat invasi Jepang ke Hindia Belanda pada tahun 1942.
Angkatan Pujangga Baru muncul sebagai reaksi atas banyaknya sensor yang dilakukan oleh Balai Pustaka terhadap karya tulis sastrawan pada masa tersebut, terutama terhadap karya sastra yang menyangkut rasa nasionalisme dan kesadaran kebangsaan.
Sastra Pujangga Baru adalah sastra intelektual, nasionalistik dan elitis menjadi "bapak" sastra modern Indonesia.
Pada mulanya, Pujangga baru adalah nama majalah sastra dan kebudayaan yang terbit antara tahun 1933 sampai dengan adanya pelarangan oleh pemerintah Jepang setelah tentara Jepang berkuasa di Indonesia.
Adapun pengasuhnya antara lain Sultan Takdir Alisjahbana, Armein Pane, Amir Hamzah dan Sanusi Pane. Jadi Pujangga Baru bukanlah suatu konsepsi ataupun aliran. Namun demikian, orang-orang atau para pengarang yang hasil karyanya pernah dimuat dalam majalah itu, dinilai memiliki bobot dan cita-cita kesenian yang baru dan mengarah kedepan.


2. Peristiwa Penting yang Terjadi pada Masa Angkatan Pujangga Baru

Seperti telah disinggung diatas, pada zaman pendudukan Jepang majalah Pujangga Baru ini dilarang oleh pemerintah Jepang dengan alasan karena kebarat-baratan. Angkatan Pujangga Baru (1930-1942) dilatarbelakangi kejadian bersejarah “Sumpah Pemuda” pada 28 Oktober 1928.
Ikrar Sumpah Pemuda 1928:
• Pertama Kami poetera dan poeteri indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
• Kedoea Kami poetera dan poeteri indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
• Ketiga Kami poetera dan poeteri indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

3. Visi dan Misi Angkatan Pujangga Baru

Melihat latar belakang sejarah pada masa Angkatan Pujangga Baru, tampak Angkatan Pujangga Baru ingin menyampaikan semangat persatuan dan kesatuan Indonesia, dalam satu bahasa yaitu bahasa Indonesia.

4. Ciri-Ciri Sastra Pada Masa Angkatan Pujangga Baru
 
 Sudah menggunakan bahasa Indonesia
 Menceritakan kehidupan masyarakat kota, persoalan intelektual, emansipasi (struktur cerita/konflik sudah berkembang)
 Pengaruh barat mulai masuk dan berupaya melahirkan budaya nasional
 Menonjolkan nasionalisme, romantisme, individualisme, intelektualisme, dan materialisme.


5. Pengarang dan Karya Sastra Pujangga Baru


• Sutan Takdir Alisjahbana
o Dian Tak Kunjung Padam (1932)
o Tebaran Mega - kumpulan sajak (1935)
o Layar Terkembang (1936)
o Anak Perawan di Sarang Penyamun (1940)
o Kalah dan Manang
• Hamka
o Di Bawah Lindungan Ka'bah (1938)
o Tenggelamnya Kapal van der Wijck (1939)
o Tuan Direktur (1950)
o Didalam Lembah Kehidoepan (1940)
• Armijn Pane
o Belenggu (1940)
o Jiwa Berjiwa
o Gamelan Djiwa - kumpulan sajak (1960)
o Djinak-djinak Merpati - sandiwara (1950)
o Kisah Antara Manusia - kumpulan cerpen (1953)
• Sanusi Pane
o Pancaran Cinta (1926)
o Puspa Mega (1927)
o Madah Kelana (1931)
o Sandhyakala Ning Majapahit (1933)
o Kertajaya (1932)
• Tengku Amir Hamzah
o Nyanyian Sunyi (kumpulan puisi:1954)
o Begawat Gita (1933)
o Setanggi Timur (1939)
o Buah Rindu (1950)
• Rustam Effendi
o Bebasari (1953)
o Pertjikan permenungan (1957)
• Muhammad Yamin
o Drama Ken Arok dan Ken Dedes (1951)
o Indonesia Tumpah Darahku (1928)
o Kalau Dewi Tara Sudah Berkata
o Tanah Air (1920)
Pelopor Angkatan Pujangga Baru adalah Sutan Takdir Ali Syahbana, Armjin Pane, dan Amir Hamzah.




CONTOH KARYA :

TANAH AIR

Pada batasan, Bukit Barisan
Memandang aku, ke bawah memandang;
Tampak hutan rimba dan ngarai;
Lagi pun sawah, sungai yang permai;
Serta gerangan, lihatlah pula
Langit yang hijau bertukar warna
Oleh pucuk daun kelapa;
Itulah tanah, tanah airku,
Sumatra namanya, tumpah darahku.

Sesayup mata, hutan semata,
Bergunumg bukit, lemah sedikit;
Lauh di sana, di sebelah situ,
Dipagari gunumg satu per satu
Adalah gerangan sebuah surga,
Bukannya janat bumi kedua
Firdaus Melayu di atas dunia!
Itulah tanah yang kusayangi,
Sumatra namanya, yang kujunjungi.

Pada batasan, bukit barisan,
Memandang ke pantai, teluk permai;
Tampaklah air, air segala
Itulah laut, Samudra Hindia.
Tampaklah ombak, gelombang pelbagai

Memecah ke pasir, lalu berderai,
“Wahai Andalas, pulau Sumatra,
“Harumkan nama, selatan utara!

(Jong Sumatra, Th. III, no. 4, April 1920, h. 52)

KELOMPOK ANGKATAN 30 :
1.  RAMAYLA
    NIM. 2008-35-046
2.  SURADIN BUTON
    NIM. 2007-35-047
3.  YUDIT WATMARESAN
    NIM. 2004-35-018


Sabtu, 17 Juli 2010

Sastra Angkatan 20 ( Leslye Latukolan 2008-35-001)


Angkatan 20 atau Angkatan Balai Pustaka

Angkatan Balai Pustaka merupakan karya sastra di Indonesia yang terbit sejak tahun 1920, yang dikeluarkan oleh penerbit “ Balai Pustaka “. Prosa (roman, novel, cerpen, drama, dan puisi) mulai menggantikan kedudukan syair, pantun, gurindam dan hikayat dalam khazanah sastra di Indonesia pada masa ini. Balai Pustaka didirikan pada masa ini untuk mencegah pengaruh buruk dari bacaan cabul dan liar yang dihasilkan oleh sastra Melayu rendah yang banyak menyoroti kehidupan pernyaian (cabul) dan dianggap memiliki misi politis (liar).

Balai Pustaka menerbitkan karya dalam tiga bahasa yaitu;


Bahasa Melayu-Tinggi, bahasa Jawa dan bahasa Sunda; dan dalam jumlah terbatas dalam bahasa Bali, Batak dan Madura. Raja angkatan Balai Pustaka adalah; Nur Sutan Iskandar. Dia disebut raja pada masa ini karena banyak karya tulisnya pada masa ini. Sebagai pengantar pada tahun 1920, pertama kali ditulis sajak Indonesia modern oleh M.Yamin yang berjudul; Tanah Air.


 




Ciri-ciri angkatan Balai Pustaka;

1. Menggambarkan tema pertentangan paham antara kaum tua dan kaum muda, soal pertentangn adat, soal kawin paksa, permaduan dll

2. Gaya bahasanya masih menggunakan perumpamaan yang klise,


, pepatah, peri bahasa, tapi menggunakan bahasa percakapan sehari-hari lain dengan bahasa hikayat sastra lama.


                        3. Puisinya berisi syair dan pantun.


                        4. Isi karya sastranya bersifat didaktis


                        5. Alirannya bersifat romantik.



 Pengarang dan karya sastra angkatan Balai Pustaka antara lain;


           


                        1. Merari Siregar


                                    - Azab dan Sengsara (1920)


                                    - Binasa karena Gadis Priangan (1931)


                                    - Cinta dan Hawa Nafsu


                        2. Marah Roesli


                                    - Siti Nurbaya (1922)


                                    - La Hami (1924)
                                    - Anak dan Kemenakan (1956)
                       3. Muhammad Yamin
                        - Tanah Air (1922)     - Indonesia, Tumpah Darahku(1928)


                                    - Kalau Dewi Tara Sudah Berkata


                                    - Ken Arok dan Ken Dedes (1934)


                        4. Nur Sutan Iskandar


                                    - Apa Dayaku Karena Aku Seorang Perempuan(1923)


                                    - Cinta Yang Membawa Maut (1926)


                                    - Salah Pilih (1928)


                                    - Karena Mentua (1932)


                                    - Tuba Dibalas Dengan Susu ( 1933)


                                    - Hulubalang Raja (1934)


                                    - Katak Hendak Menjadi Debu (1935)


                        5. Djamaluddin Adinegoro


                                    - Darah Muda ( 1927)


                                    - Asmara Jaya ( 1928)


            6. Sutan Sati
                        - Tak Disangka (1923)
                        - Sengsara Membawa Nikmat (1928)
                        - Tak Membalas Guna (1932)  - Memutuskan Pertalian (1932)


                        7. Abdul Muis


                                    - Salah Asuhan (1928)


                                    - Pertemuan Djodoh (1933)


                        8. Aman Datuk Madnoindo


                                    - Menebus Dosa (1932)


                                    - Si Cebol Rindukan Bulan (1934)


                                    - Sampaikan Salamku Kepadanya (1935)


                        9. Abas Soetan Pamoentjak


                                    - Pertemuan (1927)





                     




       TANAH AIR




Pada batasan, Bukit Barisan

Memandang aku, ke bawah memandang;


Tampak hutan rimba dan ngarai


Lagi pun sawah, sungai yang permai;


Serta gerangan, lihatlah pula


Langit yang hijau bertukar warna


Oleh pucuk dau kelapa;


Itulah tanah, tanah airku,


Sumatra namanya, tumpah darahku.





Sesayup mata, hutan semata,


Bergunung bukit, lembah sedikit;


Jauh di sana, di sebelah situ,


Dipagari gunung satu per satu


Adalah gerangan sebuah surga. Bukannya janat bumi kedua





Firdaus Melayu di atas dunia!


Itulah tanah yang kusayangi.


Sumatra namanya, yang kujunjungi.





Pada batasan, Bukit Barisan,


Memandang ke pantai, teluk permai;


Tampaklah air, air segala,


Itulah laut, Samudra Hindia.


Tampaklah ombak, gelombang pelbagai


Memecah ke pasir, lalu berderai,


“Wahai Andalas, pulau Sumatra,


“Harumkan nama, Selatan Utara!


                                                                                    Oleh M. Yamin