Jumat, 06 Agustus 2010

PETUNJUK PELAKSANAAN UAS SEMESTER PENDEK

SEJARAH SASTRA

MATERI MATA KULIAH INI PADA SELASA, 10 AGUSTUS 2010, PADA SAAT PERSENTASI KELOMPOK ANGKATAN 70, 80, DAN 2000.

PROYEK AKHIR DIKUMPULKAN PADA RABU, 11 AGUSTUS 2010 DI KAMPUS PGSD PKL. 14.00 - 15.30 WIT, DAN KETERLAMBATAN PENGUMPULAN PROYEK INI MENJADI TANGGUNG JAWAB MASING-MASING PESERTA KULIAH DAN KELOMPOK SERTA TIDAK DIBERIKAN WAKTU TAMBAHAN

PENGERJAAN SOAL UAS DENGAN MEMPERHATIKAN BEBERAPA HAL DI BAWAH INI :
HASIL PENGERJAAN SOAL UAS DIKUMPULKAN JUMAT, 13 AGUSTUS 2010 MULAI PKL. 10.00 - 14.00 WIT, DAN TIDAK MENERIMA PENGUMPULAN SUSULAN

PROYEK KELOMPOK YANG SEKALIGUS JUGA PROYEK PRIBADI DARI TIAP PESERTA MATA KULIAH BAHAN KAJIAN DENGAN SOAL SEBAGAI BERIKUT :
SOAL UAS :
KARYA SASTRA TERSEBUT TERMASUK DALAM PENGGOLONGAN ANGKATAN ?

SEBUTKAN DAN JELASKAN CIRI-CIRI ANGKATAN YANG DAPAT DILIHAT PADA KARYA SASTRA TERSEBUT
SEBUTKAN PERISTIWA-PERISTIWA PENTING YANG TERJADI SAAT PEMBUATAN KARYA YANG MUNGKIN SAJA MENJADI INSPIRASI DARI LAHIRNYA KARYA

APAKAH ADA HUBUNGAN ANTARA LATAR BELAKANG PENGARANG ATAU PENCIPTA KARYA DENGAN KARYA TERSEBUT ( BAHASA, GAYA PENGUNGKAPANNYA,LATAR BELAKANG PENDIDIKAN)

TEORI SASTRA

MATERI MATA KULIAH INI PADA RABU, 11 AGUSTUS 2010,UNTUK ALIRAN KARYA SASTRA

PELAKSANAAN UAS AKAN DILAKSANAKAN SECARA LISAN DAN WAKTU PELAKSANAANNYA    AKAN DITENTUKAN KEMUDIAN
BAHAN SOAL UAS AKAN DIAMBIL DARI HASIL ANALISIS NOVEL YANG TELAH DITETAPKAN     UNTUK MASING-MASING PESERTA
KISI-KISI MATERI :
1. FUNGSI SASTRA
2. MANFAAT SASTRA
3. UNSUR-UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYA SASTRA
4. RUANG LINGKUP SASTRA : SEMESTA, KARYA SASTRA, PENGARANG DAN PEMBACA

DIHARAPKAN SETIAP PESERTA DAPAT MEMBACA ISI NOVEL YANG TELAH DITETAPKAN    DENGAN MEMPERHATIKAN KISI-KISI MATERI DIATAS
PELAKSANAAN UAS DIMULAI PKL. 13.30 - SELESAI DAN MASING-MASING PESERTA DIBERIKAN WAKTU UJIAN 5 - 10 MENIT.

     

         

        


          

Rabu, 04 Agustus 2010

kenangan cintaku di Tihulesy ( 17 mey 2010 )

“Kenangan Cintaku di Tihulesy “ 17 mey 2010

Kenangan yang terhanyut oleh arus waktu
Yang telah membawanya pergi jauh
Ternyata masih terkunci rapat di sini

Mengapa kengangan itu bagai sebuah pahatan dipohon
Yang kan slalu terukir hingga di ujung waktu?
Bagai kristal yang sekali jatuh......... hanya menyisahkan kepingan kepedihan
Dan luka sayatan yang teramat sangat

Oh Tuhan........... hapuskan semua kenangan itu
Seperti ombak-Mu yang Kau hempaskan di pesisir pantai
Menghapus bersih bangunan kastil dari pasir yang telah indah terbangun
Terganti akan keindahan isi laut-Mu
Dan biarkan aku mengambil kerang terindah-Mu
Kan kutiup dengan penuh harapku

Mengenalmu adalah satu warna,...... memaknai hadirmu pun adalah warna
Warna-warni saat benak dan pikirku penuh oleh namamu

Di pasir itu kulukis wajahmu, kadang hilang tersapu ombak
Kadang pula terhapus kepiting yang lalu lalang

Sejauh mana ku sanggup berlari menjahuimu............
Terengah lelah sepi dan gundah







Untuk-Mu sayangku




Karya

Agustinus, Edwin. Besitimur

Senin, 02 Agustus 2010

Angkatan 1980
Karya sastra di Indonesia pada kurun waktu setelah tahun 1980, ditandai dengan banyaknya roman percintaan, dengan sastrawan wanita yang menonjol pada masa tersebut yaitu Marga T. Karya sastra Indonesia pada masa angkatan ini tersebar luas diberbagai majalah dan penerbitan umum.
Beberapa sastrawan yang dapat mewakili angkatan dekade 1980-an ini antara lain adalah: Remy Sylado, Yudistira Ardinugraha, Noorca Mahendra, Seno Gumira Ajidarma, Pipiet Senja, Kurniawan Junaidi, Ahmad Fahrawie, Micky Hidayat, Arifin Noor Hasby, Tarman Effendi Tarsyad, Noor Aini Cahya Khairani, dan Tajuddin Noor Ganie.
Nh. Dini (Nurhayati Dini) adalah sastrawan wanita Indonesia lain yang menonjol pada dekade 1980-an dengan beberapa karyanya antara lain: Pada Sebuah Kapal, Namaku Hiroko, La Barka, Pertemuan Dua Hati, dan Hati Yang Damai. Salah satu ciri khas yang menonjol pada novel-novel yang ditulisnya adalah kuatnya pengaruh dari budaya barat, di mana tokoh utama biasanya mempunyai konflik dengan pemikiran timur.
Mira W dan Marga T adalah dua sastrawan wanita Indonesia yang menonjol dengan fiksi romantis yang menjadi ciri-ciri novel mereka. Pada umumnya, tokoh utama dalam novel mereka adalah wanita. Bertolak belakang dengan novel-novel Balai Pustaka yang masih dipengaruhi oleh sastra Eropa abad ke-19 dimana tokoh utama selalu dimatikan untuk menonjolkan rasa romantisme dan idealisme, karya-karya pada era 1980-an biasanya selalu mengalahkan peran antagonisnya.
Namun yang tak boleh dilupakan, pada era 1980-an ini juga tumbuh sastra yang beraliran pop, yaitu lahirnya sejumlah novel populer yang dipelopori oleh Hilman Hariwijaya dengan serial Lupusnya. Justru dari kemasan yang ngepop inilah diyakini tumbuh generasi gemar baca yang kemudian tertarik membaca karya-karya yang lebih berat.
Ada nama-nama terkenal muncul dari komunitas Wanita Penulis Indonesia yang dikomandani Titie Said, antara lain: La Rose, Lastri Fardhani, Diah Hadaning, Yvonne de Fretes, dan Oka Rusmini.

Penulis dan Karya Sastra Angkatan 1980 - 1990an
• Ahmadun Yosi Herfanda
o Ladang Hijau (1980)
o Sajak Penari (1990)
o Sebelum Tertawa Dilarang (1997)
o Fragmen-fragmen Kekalahan (1997)
o Sembahyang Rumputan (1997)

• Y.B Mangunwijaya
o Burung-burung Manyar (1981)
• Darman Moenir
o Bako (1983)
o Dendang (1988)
• Budi Darma
o Olenka (1983)
o Rafilus (1988)
• Sindhunata
o Anak Bajang Menggiring Angin (1984)
• Arswendo Atmowiloto
o Canting (1986)
• Hilman Hariwijaya
o Lupus - 28 novel (1986-2007)
o Lupus Kecil - 13 novel (1989-2003)
o Olga Sepatu Roda (1992)
o Lupus ABG - 11 novel (1995-2005)
• Dorothea Rosa Herliany
o Nyanyian Gaduh (1987)
o Matahari yang Mengalir (1990)
o Kepompong Sunyi (1993)
o Nikah Ilalang (1995)
o Mimpi Gugur Daun Zaitun (1999)
• Gustaf Rizal
o Segi Empat Patah Sisi (1990)
o Segi Tiga Lepas Kaki (1991)
o Ben (1992)
o Kemilau Cahaya dan Perempuan Buta (1999)
• Remy Sylado
o Ca Bau Kan (1999)
o Kerudung Merah Kirmizi (2002)
• Afrizal Malna
o Tonggak Puisi Indonesia Modern 4 (1987)
o Yang Berdiam Dalam Mikropon (1990)
o Cerpen-cerpen Nusantara Mutakhir (1991)
o Dinamika Budaya dan Politik (1991)
o Arsitektur Hujan (1995)
o Pistol Perdamaian (1996)
o Kalung dari Teman (1998)

Aliran Angkatan 80
Romantisme dan idealisme,
Namun yang tak boleh dilupakan, pada era 80-an ini juga tumbuh sastra yang beraliran pop (tetapi tetap sah disebut sastra, jika sastra dianggap sebagai salah satu alat komunikasi), yaitu lahirnya sejumlah novel populer yang dipelopori oleh Hilman dengan Serial Lupus-nya. Justru dari kemasan yang ngepop inilah diyakini tumbuh generasi gemar baca yang kemudian tertarik membaca karya-karya yang lebih "berat".


Nama : 1. Elva Ferdinandus (2005-35-116)
2. Resmini (2006-35-045)
3. Ruth Hehakaya (2008-35-028)
4. Fence Poceratu (2006-35- 019)